Gubernur Khofifah Optimis Pelabuhan Paciran Sumbang PAD Lebih Signifikan Lewat Kargo
LAMONGAN,PEWARTAPOS.COM – Untuk mengetahui secara dekat kondisi pelabuhan selama pandemi Covid-19, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkesempatan berkunjung ke UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Lamongan di Jalan Raya Daendles, Paciran, Kab. Lamongan, Minggu (23/5) sore.
Orang nomor satu di Jatim itu juga melihat secara dekat pelayanan Pelabuhan Paciran dalam mengangkut penumpang serta barang (kargo). Didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim Nyono, Gubernur Khofifah pun menyempatkan diri melihat Terminal Transit Pelabuhan Paciran.
Setelah melihat kondisi di Pelabuhan Paciran, Kab. Lamongan, Gubernur Khofifah bersyukur bahwa ditengah turunnya penumpang di beberapa pelabuhan, jumlah pengiriman barang di Pelabuhan Paciran meningkat signifikan. Sehingga dapat mendukung dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat hampir 400 persen.
“Meskipun selama pandemi kita terapkan pengurangan penumpang hingga 50 % dari kapasitas, penumpangnya memang menurunnya drastis. Nah kekuatan pelabuhan di sini adalah pada kargo. Meskipun penumpangnya turun drastis muatan kargonya meningkat 400 %,” kata Gubernur Khofifah saat meninjau bagian dalam KMP Gili Iyang di Pelabuhan Paciran.
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Prov. Jatim, jumlah penumpang di Pelabuhan Paciran sebelum pandemi Tahun 2019 sebanyak 17.571 penumpang sedangkan setelah pandemi turun drastis dari Tahun 2020 hingga April 2021 sebanyak 9.079 orang. Sebaliknya untuk angkutan barang naik dari Tahun 2019 sebanyak 21.500 ton dan Tahun 2020 – April 2021 mencapai 198.550 ton
Selain itu, Pelabuhan Paciran sendiri telah melayani Kapal Barang dengan beberapa komoditi antara lain Limestone dengan tujuan Cilegon sebanyak 7.500 ton/bulan, Dolomithe dengan tujuan Palembang (Pupuk Sriwijaya) sebanyak 3.000 ton/bulan, dan Kalsium ke Kalimantan sebanyak 184 kontainer/bulan.
Dari layanan tersebut, kenaikan PAD pada 2019 mencapai Rp. 250 juta. Sedang pada 2020 mencapai Rp. 800 juta.
Oleh karena itu, seiring dengan rencana pembangunan Pelabuhan Paciran pada 2021-2022, Gubernur Khofifah berharap adanya penambahan untuk terminal kargo.
“Saya minta ada penambahan untuk terminal kargo di Paciran Lamongan. Jika itu selesai saya target menaikkan 2 kali lipat dari income yang didapatkan,” jelasnya.
“Kita berharap akan ada kenaikan lebih signifikan lagi seiring penambahan untuk terminal kargo di sini. Ini salah satu yang tahun kemarin bisa mendulang PAD di saat pandemi Covid,” imbuhnya.
Tak hanya fokus pada pelayanan kargo, demi tercapainya target pengoperasian secara penuh tahun ini, Pemprov Jatim telah menyediakan armada kapal penumpang secara rutin berlabuh di Pelabuhan Paciran. Pertama, yakni KMP Giliyang dengan rute Paciran-Bawean beroperasi setiap Senin dan Rabu dengan kapasitas 240 penumpang. Termasuk kendaraan Roda 4 (15 Unit), dan kendaraan Roda 2 (25 unit). Rata-rata jumlah penumpang sebanyak 145 orang.
Kedua, terdapat KMP Drajat Paciran dengan rute Paciran-Bahour, Kalimantan Tengah beroperasi setiap Jumat dengan kapasitas 380 penumpang. Termasuk Roda 4 (20 Unit), dan Roda 2 (30 unit). Lalu ketiga, KMP Dharma Kencana dengan rute Paciran-Garongkong, Sulawesi Selatan beroperasi setiap Kamis dengan kapasitas 525 penumpang. Termasuk kendaraan Roda 4 (53 unit), dan kendaraan Roda 2 (25 unit).
Dengan terus dilakukan pembenahan di kawasan pelabuhan, besar harapannya agar bisa segera beroperasi secara penuh pada 2021 ini. Hal ini sejalan dengan ikhtiar Pemprov Jatim untuk terus melaksanakan program yang bisa mendongkrak ekonomi masyarakat Jawa Timur. Utamanya, melalui pengembangan pelabuhan yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat kepulauan, utamanya soal layanan transportasi laut dan penyeberangan yang aman, nyaman dan rutin.
Usai melakukan koordinasi dengan UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Lamongan, Khofifah juga berkesempatan melihat kondisi fasilitas serta penerapan protokol kesehatan di KMP Gili Iyang sebelum melakukan perjalanan ke Bawean.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dishub Jatim Nyono menyebut, pembangunan dermaga 3 dan 4 sudah rampung sejak 2020. Kendati demikian, dirinya akan terus berbenah untuk melengkapi fasilitas yang belum selesai.
“Kami kan terus berbenah untuk meningkatkan kualitas. Kita harus bisa berbenah diri untuk melengkapi semua fasilitas yang diperlukan, insentif bagi pengguna jasa sehingga mereka merasa nyaman di Pelabuhan Paciran. Untuk tarif kita kompetitif, tarif sudah sangat rendah karena sesuai dengan peraturan Gubernur, sesuai dengan PNBB,” jelas Nyono.
Terkait peningkatan kargo yang cukup signifikan, Nyono mengungkapkan bahwa dirinya berharap tahun ini target PAD mencapai Rp. 1,5 M bisa tercapai.
“Kita berharap PAD yang telah meningkat dari Rp. 250 juta menjadi Rp. 800 juta bisa ditingkatkan lagi. Tahun ini harapannya seiring banyaknya pengguna jasa yang memesan kargo dapat naik,” tutupnya. (*).