Uncategorized

Kementrian Kelautan Dan Perikanan Sediakan 50-70% Pendidikan Vokasi Bagi Nelayan

Share Berita:

JAKARTA, SKO.COM – Kementrian kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan RRN Pendidikan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI bekerjasama dan Tim Pusat Penelitian Kebijakan Kemdikbudristek akan memprioritaskan kursi pendidikan vokasi yang berada dibawah naungan Kemendikbudristek kepada anak pelaku utama disektor kelautan dan perikanan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala badan riset dan sumber daya manusia kelautan dan perikanan (BRSDM) KKP, Prof. Ir. R. Syarief Widjaja,Ph.D , pada Selasa (25/05/21) dalam acara webinar dengan tema Webinar pendidikan dan pelatihan vokasi di sector perikanan”.

“ 50-70% kursi pendidikan vokasi dipriortaskan bagi putra-putri pelaku utama di sektor kelautan dan perikanan. Seperti contohnya adalah pembudidaya, penangkap ikan dan nelayan, pengolah ikan,dan juga petani garam. Kebijakan ini merupakan kebijakan afirmatif yang di gagas oleh KKP” ujar Sjarief.

Sjarief menyadari bahwa masyarakat tersebut merupakan masyarakat yang marjinal dan jauh dari pusat pendidikan dengan artian bahwa kesempatan belajar anak anak menjadi sangat rendah, sehingga pihaknya menginisiatifkan kebijakan yang berpihak kepada para putra putri mereka. Dengan terbukanya kesempatan belajar yang lebih besar, maka akan terjadi perputaran roda kehidupan yang lebih baik.

“ Kami ingin memutus mata rantai kemiskinan dan keterbelakangan dengan cara menariik mereka keluar, kemudain kita dorong mereka dengan pendidikan yang lebih tinggi. Kemudian kita perkenalkan dengan jejaring yang cukup serta system teknologi yang dan mereka akan kembali menjadi pengusaha atau pelaku utama di sekotor perikanan dan kelautan meneruskan pekerjaan orangtua mereka dengan cara yang lebih modern dan lebih baik “ imbuh Sjarief.

Pemaparan tertsebut sesuai dengan 2 focus BRSDM KKP yakni pembangunan SDM dan transformasi Ekonomi. Saat ini sebanyak 50-70% peserta didik di sekolah vokasi kelautan dan perikanan adalah putra/putri nelayan dan system pendidikannya 30% teori dan 70% praktek dengan konsep teaching factory dan kemudian sekarang blended learning. Tahun lalu BRSDM KKP telah berhasil melatih 47 ribu orang nelayan pengolah ikan dengan blended learning.


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close