News

Jelang Sekolah Tatap Muka, Komisi E DPRD Jatim Kumpulkan Kepsek Se Kabupaten Malang

Share Berita:

MALANG,PEWARTAPOS.COM – Sekolah tatap muka secara terbatas memang perlu segera dimulai. Tepatnya pada bulan Juli mendatang, Maka itu Komisi E DPRD Jatim mengumpulkan guru SMA/SMK di wilayah Malang raya di sekolah SMKN 1 Singhosari Malang, Selasa (25/5/2021) sore.

Apalagi, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) nasional yang direfocusing sebagian digunakan untuk persiapan pembelajaran tatap muka (PTM). Baik penyediaan kran air untuk cuci tangan hingga alat pengukur suhu tubuh.

Pertemuan ini Dihadiri oleh seluruh kepala Sekolah SMA/SMK Negeri maupun swasta, Kacabdin Kabupaten Malang, tenaga pendidik hingga tenaga kerja luar keluarga (TKLK), mereka mengaku siap diberlakukannya PTM pada Juli 2021 mendatang.

“Pemberlakukan tatap muka secara terbatas, kami yakin persiapan sekolah sudah sangat bagus. Karena kemarin BOS yang direfocusing itu sebagiannya digunakan untuk mempersiapkan proses ini (PTM, red). Baik penyediaan wastafel dan sebagainya,” kata Hikmah Bafaqih, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim dikonfirmasi, Rabu (26/5/2021)

Meski demikian, Hikmah menyebut masih adanya problem yang perlu menjadi perhatian bersama. Seperti perjalanan siswa-siswi menuju sekolah hingga pulang. Hal itu menjadi tanggung jawab orang tua untuk tidak dilepas begitu saja.

“Jangan dianggap ini masa berakhirnya pandemi. Kami khawatir para ortu beranggapan pandemi sudah berakhir dan mengabaikan anak-anak berangkat dan pulang ke sekolah. Takutnya kalau setelah sekolah masih keluyuran, ini tambah ruwet,” terang Politisi PKB ini.

Diluar soal prokes, kata dia, agar sekolah memperhatikan perubahan perilaku yang terjadi pada anak-anak. Satu tahun lewat tidak sekolah dan belajar daring dengan tinggal dirumah yang penuh gesekan. “Itu pasti muncul perubahan perilaku. Nah, ini juga harus direspon,” imbuhnya.

Menurut Hikmah, pembelajaran yang ideal itu menjadikan situasi riil anak-anak sebagai sumber belajar. Artinya, situasi terkini anak-anak dengan perubahan perilaku yang mereka alami harus direspon.

Oleh sebab itu, saran Komisi yang membidangi Kesra ini pihak sekolah melakukan assassment secara gradual. Para guru yang memiliki peminatan khusus terhadap konseling bisa diminta oleh sekolah melakukannya. “Assassment perubahan perilaku itu ada portofolionya yang bisa diunduh di internet,”pungkasnya. ( * )


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close