Dua Mahasiswa Untag Surabaya Buat Inovasi Air Mancur
SURABAYA, SKO.COM – Air mancur banyak digunakan untuk memperindah suatu tempat, seperti taman kota, gedung perkantoran hingga tempat wisata.
Sayangnya, pancaran air mancur yang banyak digunakan di taman-taman umumnya tidak bervariasi. Melihat ini, dua mahasiswa Untag Surabaya, Ade Nur Aziz dan Nazaretha Yoseph Aryo Pinto membuat inovasi air mancur. Kedua mahasiswa program studi Teknik Elektro ini membuat air mancur dengan LED RGB dan panel surya.
Berbeda dengan air mancur pada umumnya, air mancur yang terpasang di halaman utama Untag Surabaya ini memiliki pola semburan yang bervariasi. Selain itu, dipasang lampu yang mengikuti pola semburan air mancur.
“Pada air mancur biasanya tidak banyak variasi semburan air, cuma nyala mati biasa. Sementara air mancur ini bisa di-setting, nyala bergantian dengan lampunya juga mengikuti,” papar Aziz, di Surabaya, Rabu(28/7/2021).
Pada air mancur ini, air mancur dapat dibuat bergerak mengikuti pola-pola yang telah ditentukan. Aziz menyebutkan, ia membuat 5 variasi semburan air mancur dengan berbagai pola. Pola-pola tersebut tidak selalu sama dan berubah setiap saatnya. Variasi ini, jelas Aziz, berasal dari sistem Arduino yang digunakan. Pada rancang bangun air mancurnya, Aziz menggunakan Arduino Mega.
Arduino merupakan kontrol yang berfungsi mengatur semburan air mancur sehingga air yang ke luar bukan hanya semburan yang kontinyu. “Dengan cara Arduino yang telah diprogram mengirim perintah ke pompa air untuk menyemprotkan air sesuai ketinggian dan variasi yang telah ditentukan dan LED RGB menyala sesuai program yang telah dibuat,” jelasnya.
Adapun tahapan lainnya dilakukan dengan menggunakan beberapa perangkat termasuk Arduino, Selenoid Valve dan Motor AC. Panel Surya yang dipasang juga bertujuan untuk menyuplai listrik untuk menyalakan lampu LED RGB yang terpasang di air mancur. Dijelaskan oleh Nazaretha.
“Selain menerapkan ilmu Energi Baru Terbarukan yang saya terima di prodi, penggunaan panel surya ini juga mendukung eco campus Untag Surabaya dalam menggunakan energi ramah lingkungan”.
Dalam membangun air mancur pada media kolam bertingkat dua ini, keduanya membutuhkan waktu selama kurang lebih 2 pekan. “Kami mengerjakan di malam hari karena siangnya masih bekerja. Selama pengerjaan juga tidak ada kendala yang berarti,” terang Aziz. Untuk pengoperasian, ia mengatur air mancurnya dengan tetap berjeda agar mesin tidak terlalu panas dan ketahanannya lebih lama.
“Jadi sore menyala, kemudian ada jeda satu jam mati. Malam menyala lagi dengan lampu LED dengan tetap kami beri jeda satu jam kemudian menyala kembali sampai jam 9 malam,” terang mahasiswa yang juga bekerja di DKRTH Surabaya itu.
Adanya inovasi ini mendapat apresiasi dari Kepala Program Studi Teknik Elektro, Puji Slamet, ST., MT. Menurutnya, hasil inovasi yang telah dibuat merupakan implementasi nyata dari beberapa mata kuliah Teknik Elektro, diantaranya Sistem Tenaga Listrik, Instalasi Pencahayaan dan Energi Baru Terbarukan.
“Ini merupakan kebanggaan bagi kami. Air mancur ini berbeda dengan air mancur biasanya yang hanya menggunakan timer, ini menggunakan Arduino yang bisa disetting. Ini juga merupakan hasil implementasi ilmu yang didapat mahasiswa yang secara nyata bisa dilihat,” ungkapnya.
Puji berharap makin banyak mahasiswa yang mampu meningkatkan kreativitas dan inovasi kedepannya. ( * )