Jatim Raih Penghargaan Provinsi Layak Anak 2021
SURABAYA,SKO.COM – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada kepala daerah yang telah menyelenggarakan kebijakan, program, dan kegiatan pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak, melalui apresiasi kabupaten/kota layak anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur (Kepala DP3AK Jatim), Andriyanto mengungkapkan, seluruh 38 kabupaten kota di Jawa Timur tahun ini mendapat penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA).
“Di tahun 2018 masih ada tiga daerah yang belum mendapatkan, yaitu Kabupaten Bangkalan, Sampang, dan Ponorogo, selarang seluruh daerah dapat penghargaan KLA,” ujarnya Kamis (29/7/2021).
Berkat capaian tersebut, Provinsi Jawa Timur, mendapatkan apresiasi penghargaan sebagai Provinsi Layak Anak (Provila). “Ini adalah sebuah prestasi yang membanggakan, karena Jawa Timur merupakan provinsi yang besar dan mempunyai jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia,” lanjutnya.
Menurut Andriyanto, penghargaan Provila ini merupakan kado istimewa terutama bagi anak-anak Jawa Timur di tengah pandemi Covid-19. Anak-anak Jawa Timur tengah menghadapi berbagai persoalan, seperti masalah pengasuhan bagi anak yang orangtuanya positif Covid-19 ataupun yang meninggal dunia.
“Kurangnya kesempatan bermain dan belajar serta meningkatnya kasus kekerasan selama pandemi sebagai akibat diterapkannya kebijakan jaga jarak maupun belajar dan bekerja di rumah,” ungkapnya.
DP3AK dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur akan bersama-sama mendata anak-anak yang ditinggal meninggal orang tua-nya karena Covid-19, sehingga nantinya akan mudah diberikan intervensi dan bantuan spesifik Anak.
“Anak-anak kita di Jawa Timur harus kita lindungi. Salah satunya dengan percepatan pemberian vaksinasi. Untuk saat ini vaksinasi Anak diberikan pada usia 12 – 17 tahun. Di Jawa Timur, jumlah anak usia tersebut sebanyak 3.093.465 jiwa,” rincinya.
Pemberian vaksin Covid-19 untuk anak-anak tidak hanya melindungi anak dari infeksi saja, melainkan juga penting untuk mencegah anak-anak menularkannya kepada orang dewasa yang rentan.
Dengan begitu, rantai penularan virus Corona bisa diputus, dan pada gilirannya herd immunity di Jawa Timur segera tercipta. “Pada dasarnya, perlindungan anak merupakan bagian dari investasi pembangunan sumber daya manusia,” tandasnya.
( * )