Kemensos Salurkan Bansos Kepada Sentra Kreasi Atensi Budi Luhur Kota Banjarbaru
BANJARBARU, SKO.COM – Kementerian Sosial Republik Indonesia terus kembangkan pusat pengembangan kewirausahaan dan vokasional serta media promosi yang merupakan hasil karya penerima manfaat dalam kawasan inklusi atau Sentra Kreasi ATENSI (SKA) melalui Balai-balai Rehabilitasi Sosial. Kegiatan tersebut dimaksudkan agar penerima manfaat dapat terus hidup mandiri dan produktif dalam menghasilkan suatu karya.
Sentra Kreasi ATENSI Budi Luhur yang terletak di Kota Banjarbaru menjadi lokasi ke-8 yang diresmikan langsung oleh Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini. Dalam peresmian ini sekaligus penyerahan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) senilai Rp 863.395.500 yang diserahkan secara simbolis oleh Mensos Risma, Gubernur Kalimantan Selatan, Wakil Walikota dan Kapolres Banjarbaru kepada para penerima manfaat.
Mensos Risma melakukan peninjauan SKA Budi Luhur serta mengunjungi stand-stand yang terdiri dari koperasi serba usaha, cafe budi luhur, galery sasirangan, handycraft, sentra kuliner, nursery hidroponik, laundry dan BL mart.
Sebagai informasi, salah satu gerai yang ada di SKA Budi Luhur di Banjarbaru yaitu koperasi serba usaha yang juga disiapkan untuk memenuhi kebutuhan KPM (Keluarga Penerima Manfaat), BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang berupa sumber karbohidrat seperti beras dan sumber protein hewani seperti telur dan ikan, selain itu juga menyediakan protein nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan.
Koperasi serba usaha ini juga menyediakan sumber vitamin dan mineral yang juga penting untuk kesehatan yaitu seperti buah-buahan dan sayur mayur. Hal ini diharapkan dapat membantu KPM dan masyarakat dalam pemenuhan gizi dan pencegahan stunting.
Sentra Kreasi ATENSI ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan vokasional penerima manfaat, terciptanya lapangan pekerjaan bagi penerima manfaat, meningkatkan kemandirian sosial ekonomi, meningkatkan kesejahteraan sosial penerima manfaat dari kelompok termiskin/termarjinal/terlantar ( extrame poverty ) serta terciptanya tempat perbelanjaan dan rekreasi dalam suatu kawasan.
Isra (38 Tahun), salah satu penerima manfaat di Balai Budi Luhur yang mengalami gangguan syaraf dibagian kepala akibat kekerasan yang dialami, mengaku dapat menekuni berbagai kegiatan seperti tata boga, menjahit, salon dan membuat telur asin. Isra Kini tengah belajar berwirausaha di Sentra Kreasi ATENSI, yaitu Sentra Kuliner.
“Alhamdulillah pendapatan per-hari Rp. 300.000. Harapan saya setelah keluar dari Budi Luhur, bisa berdikari, bisa mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat disini biar kedepannya lebih sukses. Rencananya saya mau buka usaha, jualan kue online untuk sampingan”, ungkap Isra.
Total bantuan ATENSI iberikan kepada 79 anak yatim, piatu dan yatim piatu (YAPI) berupa tabungan. 209 orang diberikan bantuan kewirausahaan yang mencakup pancarekanan, usaha ternak, warungan, pembuatan batu bata, konveksi, bengkel, jualan pisang, bibit, motor bekas, jualan pulsa dan aksesoris hp, batik sasirangan, melukis, usaha pijat, barbershop, cetak mie serta servis elektronik.
Selanjutnya, 56 orang diberikan bantuan aksesibilitas berupa tongkat penuntun adaptif, kursi roda, alat bantu dengar, tongkat tripod, walker, stroller bayi dan 119 penerima manfaat menerima bantuan berupa kebutuhan dasar yang mencakup diapers, nutrisi, susu, pakaian dan sembako.
Mensos Risma menyampaikan bahwa Kementerian Sosial memiliki program untuk penanganan korban Covid-19 khususnya untuk anak-anak yatim, piatu dan yatim piatu.
“Jadi, tahun ini kita memberikan santunan untuk anak-anak korban Covid-19. Kita juga memberikan santunan untuk saudara-saudara kita yang memang membutuhkan”, ungkap Mensos Risma.
Mensos mengatakan rencana bantuan 2022 mendatang akan difokuskan untuk seluruh anak yatim, piatu dan yatim piatu akibt covid-19, sedangkan untuk di tahun 2021 ini khusus untuk anak korban Covid-19.
Mensos Risma tak henti memberikan penguatan dan motivasi kepada para penerima manfaat, salah satunya anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang ditinggal akibat Covid-19.
“Saat ini kalian menjadi anak yatim, piatu maupun yatim piatu itu karena kalian anak-anak yang dipilih dan yang paling disayang oleh Allah SWT. karena itu kalian tidak boleh putus asa, tidak perlu kecil hati dan rendah diri. Buktikan kalau kalian adalah anak-anak yang bisa dipercaya,” pungkas Risma.