Uncategorized

Doa Supaya Bisa Melunasi Hutang dan Bebas dari Masalah

Catatan : H.Syaiful Anam*

Share Berita:

JUM’AT beberapa waktu lalu saya sholat jum’at di Masjid Assalam kompleks Purimas Surabaya. Cuaca cerah bahkan panas. Ketika masuk kedalam masjid, ruangan ber-AC membuat banyak jama’ah tampak ngantuk, namun tidak sampai tidur yang bisa membatalkan wudhu’ dan tidak sahnya sholat.

Khotib yang rupanya membuat jamaah hilang rasa ngantuk. Ketika ia menyampaikan dan menanyakan, “Apakah panjenengan yang punya hutang ingin segera lunas hutangnya? Apakah panjenengan yang punya problem kehidupan ingin bisa segera selesai? Ini saya berikan do’anya” katanya.

Istri Rasulullah SAW, Siti ‘Aisyah sebagaimana diriwayatkan al-Humaidi dalam Musnad-nya, hadis nomor 246 menyatakan bahwa Rasulullah SAW selalu bermohon, berlindung kepada Allah agar terlepas dari jeratan hutang.

Suatu ketika di waktu dhuha, Rasulullah masuk kedalam masjid. Ternyata di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah. Beliau kemudian menyapanya, “Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu shalat?”

Abu Umamah menjawab, “Kebingungan dan utang-utangku yang membuatku (begini), ya Rasul.” Tampak raut muka Umamah sedih dan suaranya terbata-bata.

Rasulullah SAW kembali bertanya, “Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi utang?” Umamah menjawab, “Tentu, ya Rasul.” Beliau melanjutkan, “Jika memasuki waktu pagi dan sore hari, maka bacalah do’a ini :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ

(Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl) :

Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.”

Abu Umamah menuturkan, “Setelah aku mengamalkan doa itu, Allah benar-benar menghilangkan kebingunganku dan memberi kemampuan melunasi utang.”

Khotib kembali menjelaskan esensi atau konteks dari do’a itu. Diantaranya : Hilangkan kebingungan dan kesedihan. Bahwa setiap ada atau menghadapi masalah kita hendaknya bersikap tenang, tidak gegabah dan emosional.

Setiap orang punya masalah yang berbeda satu dengan lainnya. Menyelesaikan permasalahan dengan emosional, maka hasilnya tidak akan baik. Selesaikan dengan tenang, sabar dan do’a. Insya Allah mendapatkan hasil baik.

Kedua, tidak bersikap lemah dan malas. Semangat berusaha mencari rejeki Allah dimuka bumi. Tidak bermalas-malasan, apatis dan pasrah. “Jadi bukan do’a bermohon limpahkan rejeki atau turunkan uang miliaran atau triliunan dari langit dan berikan kepada kami untuk melunasi hutang atau membeli sesuatu”. Esensi dari doa itu dijauhkan dari sifat malas dan lemah untuk berusaha mencari karunia Allah dimuka bumi.

Kemudian rasa takut dan pelit. Ketakutan yang belebihan akan menimbulkan penyakit di badan. Demikian juga pelit dan enggan berbagi. Justru akan mempersempit rejeki, pertemanan dan persaudaraan.

Selain itu tidak membiasakan diri berhutang, pinjam atau kredit. Namun jika terpaksa dilakukan, maka upayakan segera melunasinya sehingga tidak ada tekanan dari orang lain. (*Syaiful Anam – alumnus Pesantren Matsaratul Huda Panempan Pamekasan – Pimred Jatim Pos – Wartawan Senior, Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jatim)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close