Kemenperin Gelar IHIA: Ajang Pengembangan dan Pemberdayaan Industri Halal Indonesia
JAKARTA, SKO.COM – Gelaran Indonesia Halal Industry Award (IHIA) tahun 2021 telah dimulai sejak 22 September 2021 lalu melalui seremoni virtual oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Melalui penganugerahan penghargaan tersebut, Kemenperin memberikan apresiasi kepada para pihak yang berperan aktif dalam pengembangan dan pemberdayaan industri halal di tanah air.
IHIA merupakan ajang penghargaan industri halal yang pertama yang diberikan di Indonesia dan direncanakan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai agenda tahunan.
Dalam sambutannya pada Kick Off IHIA 2021, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengharapkan kegiatan IHIA dapat memotivasi pengembangan dan pemberdayaan industri halal di Indonesia, serta mendorong semua pihak untuk semakin berperan dalam pembangunan industri halal.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo menjelaskan, IHIA 2021 meliputi tujuh kategori penghargaan. Pertama, Best Halal Innovation yang diberikan kepada berbagai pihak yang melakukan inovasi di bidang halal, baik secara individu, kelompok, lembaga, maupun perusahaan industri.
“Terutama inovasi untuk menghasilkan subtitusi bahan baku atau bahan penolong yang bersifat syubhat atau haram,” jelas Sekjen Kemneperin.
Kedua, Best Social Impact Initiative yang diberikan kepada kelompok da perusahaan yang berperan besar dalam pengembangan Industri Halal, baik pada zona lokal, daerah, maupun nasional dengan mengalokasikan secara khusus penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR)
Ketiga, Best Halal Supply Chain, diberikan kepada perusahaan industri yang secara konsisten mampu memastikan bahan baku dan bahan penolong yang digunakan berasal dari sumber-sumber yang halal, thoyyib, dan mampu tertelusur.
Keempat, penghargaan kategori Best Small Enterprise yang diberikan kepada perusahaan industri kategori kecil yang secara konsisten menjalankan prinsip-prinsip Halal dalam menjalankan produksinya. Sedangkan yang kelima, Best Halal Industrial Estate yang diberikan kepada perusahaan Kawasan Industri yang menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan Kawasan Industri Halal.
Keenam, Best Export Expansion yang diberikan kepada perusahaan industri yang menunjukkan kinerja ekspor produk halal yang luar biasa. “Ketujuh adalah Best Halal Finance Support yang diberikan kepada lembaga atau institusi keuangan yang memberikan dukungan terhadap tumbuhnya industri halal nasional,” jelas Dody.
Pemberian penghargaan ini, juga diharapkan menjadi bukti bahwa Indonesia sudah memiliki pelaku-pelaku industri andal yang dapat menghasilkan produk halal berkualitas.
“Artinya Indonesia mampu menjadi pusat produsen halal dunia, tidak lagi menjadi konsumen halal terbesar,” tegas Sekjen Kemenperin.
Dody menambahkan, pemilihan nama kegiatan IHIA (dibaca “ihiya”), terinspirasi dari kitab fenomenal karangan Imam Al-Ghazali yaitu Ihya Ulumuddin atau Al-Ihya. Secara bahasa Ihya’ Ulumuddin berarti menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama.
“Harapan kami, melalui IHIA, Kementerian Perindustrian dapat ikut memperkuat ekosistem ekonomi syariah pada umumnya, dan industri halal khususnya,” papar Dody.
Penyelenggaraan IHIA tahun ini melibatkan pemangku kepentingan dari kalangan lembaga pemerintah, non pemerintah, industri, organisasi kemasyarakatan (Ormas), asosiasi dan akademisi mulai dari tahapan penyusunan kategori dan indikator penilaian hingga penjurian dan penetapan pemenang.