Strategi Pengembangan Pariwisata Jatim 2021
KOTAMALANG,PEWARTAPOS.COM – Strategi pengembangan Pariwisata Jatim tahun 2021 diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran serta angka kemiskinan di Jawa Timur. Yang harus ditempuh yaitu melakukan kerja kolaborasi untuk dapat berkoordinasi bersama, berpikir bersama dan memutuskan bersama arah dan kebijakan terbaik masalah pariwisata di Jatim sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini dikatakan Drs Muhhibin, SH., MSi saat membacakan sambutan Plh Sekda Provinsi Jatim Dr Heru Tjahjono pada Rakor dan Sosialisasi Kebijakan Kepariwisataan dalam Masa New Normal tahun 2021, Strategi Pengembangan Pariwisata Jatim di hotel Savana kota Malang, Kamis (18/11/2021) malam.
Lebih lanjut Muhhibin mengatakan, pariwisata memilkiki arti strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, selain itu juga merupakan salah satu sektor ekonomi jasa yang dinilai memiliki prospek baik dalam jangka panjang khususnya bagi Indonesia yang di kenal memiliki berbagai lokasi objek alam sangat bagus dan di kenal hingga mancanegara.
Pengembangan pariwisata Jatim adalah persoalan yang perlu ditangani secara serius karena dengan strategi pengembangan yang tepat diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat terutama yang berada di sekitar daerah tujuan wisata.
sebagai upaya untuk membangun dukungan dan partisipasi masyarakat, maka pemerintah secara sistematik dan terus menerus berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan semua pihak terhadap pengembangan sektor kepariwisataan terutama di era pandemi saat ini.
Tantangan kedepan, utamanya di era pandemi sat ini jika pariwisata Indonesia tidak kreatif, tidak inovatif, dalam merumuskan strategi pariwisata di era new normal maka dapat dipastikan sektor pariwisata akan semakin menurun, jika sektor pariwisata menurun maka kesejahteraan masyarakat di sekitar daerah wisata juga akan menurun, oleh karena itu semua harus saling berkoordinasi, berdiskusi dalam menentukan strategi untuk memajukan kembali sektor pariwisata dengan mempertimbangkan kebijakan dan kondisi yang ada. Diharapkan hasil dari Rakor ini dapat menjadi strategi dalam memajukan pariwisata di era new normal.
Sementara itu Plt kabiro Kesejahteraan Rakyat, Dr Hudiyono MSi yang di bacakan Kusmiartini SE MSi Kasubag non pelayanan dasar I Biro Kesra mengatakan, maksud dan tujuan rakor ini kegiatan ini adalah untuk membahas dan menghasilkan rekomendasi tentang sebuah konsep suatu strategi pengembangan pariwisata di Jatim sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan tujuaannya adalah untuk menyelaraskan pemahaman tentang konsep dasar perencanaan pengembangan pariwisata harus terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik menjaga keseimbangan antara berbagai tipe pengembangan suatu daerah dalam pengunaan sumber daya alam dan manusia untuk menghindari konflik atau masalah pengembangan sektor lain dan sebagai upaya untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dengan membuka lapangan pekerjaan baru terutama bagi masyarakat setempat yang terdampak covid 19 sekaligus mendorong pembangunan daerah.
Kegiatan rakor ini secara keseluruhan kepanitian dan peserta sebanyak 150 orang terdiri panitia 15 orang, narasumber 5 orang moderator 2 orang, dan peserta 128 orang yang terdiri dari Badan/Dinas/ Lembaga Pemerintah terkait, organisasi kepariwisataan, akademisi dan pelaku pariwisata di Jatim yaitu Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten/Kota se Jatim, Bappeda Jatim, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Bakorwil dan Akademisi. (*)