SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, dengan penampilannya yang anggun berkerudung, berbagi tips menjaga keharmonisan dan kesehatan mental dalam rumah tangga di acara Talk Show yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia di RSJ Menur Surabaya, Minggu (29/10/2023).
“Saya melihat kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental saat ini sudah mulai meningkat, terutama usai menjalani masa pendemi kemarin,” ujar mantan pemain sinetron yang juga istri Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak itu.
Menurutnya, masyarakat, terutama kaum ibu, perlu terus meningkatkan kemampuan diri untuk menjaga kesehatan mental diri dan keluarga, baik melalui pengalaman lingkungan maupun membaca literatur yang banyak tersedia, melalui buku-buku maupun dari gadget.
“Karena pada prinsipnya tidak ada manusia yang tidak mengalami masalah atau cobaan dan harus dihadapi dan diselesaikan,” tambahnya.
Arumi pun bercerita panjang lebar tentang bagaimana hari-hari mengasuh tiga orang anak yang sangat dicintai dengan berbagi peran yang seimbang bersama sang suami untuk mendidik dan membesarkan buah hati mereka.
Bahkan Arumi juga bercerita soal peran suaminya ketika ditinggal libur asisten rumah tangga, berkenan hadir menemani memasak dan mencuci piring. “Bukan masalah pekerjaannya tetapi kehadiran suami ikut ke dapur mengajak ngobrol, itu memberikan kesan perhatian yang luar biasa bagi saya,” akunya bangga.
Sementara Agustina Konginan, dr. Sp.KJ., SubSp.K.I (K), Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Surabaya, menjelaskan, perbedaan kesehatan jiwa dan kesehatan mental adalah pada lingkupnya. Kesehatan jiwa melingkupi kejiwaan saja, tetapi kesehatan mental melingkupi tiga aspek, jiwa, interaksi sosial dan emosional.
“Seseorang dengan kesehatan mental yang baik akan mampu mengoptimalkan potensi dirinya dalam menghadapi permasalahan hidup, tantangan, hingga menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Sementara itu, kondisi mental yang terganggu dapat berdampak buruk terhadap emosi, suasana hati, dan kemampuan seseorang dalam berpikir,” paparnya.
Sementara Direktur Utama RSJ Menur Surabaya, drg. Vitria Dewi, M.Si, memberikan, penekanan perlunya menjaga keseimbangan kesehatan fisik dan mental agar bisa mengakselerasi kehidupan lebih positif dan produktif.
“Perlunya orang tua terus mengamati dan mengarahkan putra putrinya, terutama atas pengaruh gadget karena bisa mengganggu kondisi mental anak. Kami cukup banyak menangani pasien anak yang terganggu proses belajarnya karena pengaruh gadget tersebut,” ujarnya.
RSJ Menur Surabaya, lanjut Alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu, kini memiliki instalasi pengobatan dan perawatan yang lengkap, tidak hanya jiwa saja tetapi non jiwa juga. Misalnya, Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja dengan penanganan dokter-dokter spesialis yang pengalaman yang tergabung dalam Tim Inovasi Srikandi Jawara dan Inovasi Home Program.
Bahkan rumah sakit yang terletak di Jalan Menur Surabaya milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu juga menangani pasien dengan penyalahgunaan NAPZA, mengatasi anak ganggungan belajar yang akan ditangani tim Inovasi Klinik Gangguan Belajar.
“Tidak hanya itu, kami juga menangani lansia yang mengalami penurunan daya ingat (pikun) melalui Klinik Memori dan Klinik Rehabilitasi Medik. Kami juga menyediakan Klinik Ekeskutif untuk pasien yang kepingin ditangani secara private dan nyaman, serta ada juga Klinik Estetik untuk mempercantik diri,” katanya.
Selain talk show yang menghadirkan nara sumber Arumi Bachsin, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, dr. Agustina Konginan, Sp.KJ., SubSp.K.L (K), Ketua PDSKJI Cabang Surabaya, Fadhilah Intan, penyanyi, dan Tretan Muslim, Komika, dengan moderator dr. Windy Tiandiny, Sp.KJ. dan Yudi Kemal, dalam memperingati Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia 2023, RSJ Menur juga menggelar kegiatan lain yang tak kalah serunya, yakni senam zumba massal, lomba mewarnai, bazar kuliner dan batik di halaman rumah sakit. (joe)