HeadlineOlahraga

Asyik Juga Ternyata Berolahraga Panahan

Share Berita:

LERENG Pegunungan Indrokilo, tepatnya sepanjang Jalan Taman Safari II, Sabtu (28/12/2024), sekitar pukul 6.00, udaranya masih terasa dingin. Di tambah kabut yang masih tipis-tipis melapisi alam yang mulai diterpa hangatnya sinar mentari menyapa kehidupan. Namun kondisi itu tidak menyurutkan sekitar 50 anak didik Lilies Handayani Srikandi Archery School (LHSAS), untuk mengikuti outbond di lereng pegunungan dengan panorama indahnya.

Apalagi dalam rombongan terpisah hadir juga Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Indonesia Perisai Diri (PD), Prof. Dr. Ir. Dwi Soetjipto, M.M, bersama Ketua Dewan Pendekar PD, Hari Soejanto, bersama beberapa pesilat, ikut hadir diacara tersebut. Menambah semangat anak didik LHSAS yang mendapat wejangan dan nasehat kehidupan dari Dwi Soetjipto.

Acara semakin seru ketika para pendekar PD juga diberi kesempatan latihan menembakkan anak panah bersama anak-anak LHSAS yang rata-rata masih usia antara 7-15 tahun. “Ini pengalaman pertama saya melakukan olahraga panahan, asyik juga ternyata. Bisa-bisa saya akan tergoda untuk ikut berlatih terus,” komentar Dwi Soetjipto setelah beberapa kali melesatkan anak panah dari busurnya.

Lain lagi dengan Hari Soejanto, Ketua Dewan Pendekar PD yang merupakan anak didik alm RMS Dirdjoatmodjo, pendiri Kelatnas PD, angkatan pertama, mengaku ternyata menyenangkan olahraga panahan, apalagi untuk dirinya yang berusia 79 tahun.

“Memang antara PD dengan memanah berasal dari satu guru. Dahulu Pak Dirdjo setelah latihan silat PD kemudian jalan kaki ke Lapangan Hoki Dhamawangsa Surabaya, untuk latihan memanah,” ujarnya.

Namun tidak semua murid-murid beliau yang mengikuti untuk memperdalam panahan dan tidak juga diterangkan maksudnya beliau latihan memanah, lanjutnya.

Namun menurut Denny Trisyanto, Ketua Pengprov Perpani Jatim yang juga mantan pesilat handal Perisai Diri di era 70-an, pada prisipnya olahraga panahan mengandung unsur-unsur latihan dari Perisai Diri, yakni fisik, pernafasan dan kerohanian.

“Ketiga unsur itu ada dalam panahan, konsentrasi, fokus dan keyakinan bathin untuk melepaskan anak panah,” paparnya.

Denny pun berharap pesilat PD nantinya juga mau untuk menambah berlatih panahan karena keduanya saling mengisi dalam membentuk seorang atlet yang benar-benar siap tempur dan siap menghadapi kehidupan yang semakin banyak rintangan.

“Tidak mahal kok olahraga panahan ini, bisa dengan alat seadanya, misalnya sekarang ini kita ciptakan busur dari paralon. Disamping itu panahan adalah olahraga yang melegenda. Sejak zaman Romawi, hingga kejayaan leluhur kita, zaman Sriwijaya dan Majapahit senjata pamungkas untuk jarak jauh adalah panah,” tandas juara nasional kelas B (45-50 kg) itu.

Disamping itu olahraga panahan menyangkut latihan jenis aerobic dan anaerobic, ditambah lagi dengan aspek spiritualnya untuk mendapatkan fokus dan momen yang tepat untuk melepaskan anak panah. (joe)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close