Wisata

Bantu Anak Seniman Masuk SMAN/SMKN

Share Berita:

SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa membuat kejutan disela-sela pemberian apresiasi kepada 1.000 seniman dan 240 Juru Pelihara Cagar Budaya di Gedung Negara Grahadi, Jumat (8/4/2022). Pemprov Jatim akan membantu anak-anak seniman yang ingin masuk SMAN/SMKN.

“Kepada anak-anak seniman yang mau masuk SMA/SMKN nanti daftarkan melalui Pak Sinarto (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim), kita akan bantu,” tegas Gubernur Khofifah.

Kabar bantuan untuk masuk SMAN/SMKN itu disambut gembira para seniman, apalagi ditengah kelesuan ekonomi akibat pandemi. “Ini sesuatu yang sangat membantu seniman yang anaknya sedang persiapan masuk sekolah lanjutan atas,” ujar R Ibrahim Garda, seniman asal Gresik yang juga salah satu penerima apresiasi dari Pemprov Jatim.

Ibrahim Garda yang biasa dipanggil Vigo dan menekuni seni pedalangan itu, mengaku apresiasi juga terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini Gubernur Khofifah Indar Parawangsa, yang memperhatikan seniman dan juru pelihara cagar budaya. “Ini sesuatu banget bagi seniman dan kegiatan ini setiap tahun ada,” ujar alumnus FEB Universitas Airlangga itu.

Juru Pelihara Goa Selomangleng Kediri, Dewi Andayani, mengaku senang mendapat apreasiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, seperti sekarang ini, namun dirinya berharap bisa diangkat sebagai pegawai tetap karena dia sudah mengabdi sejak 2006. “Saya menjadi Jupel menggantikan bapak saya, Pak Marjan. Beliau sekarang sedang sakit,” ujar wanita asli Kediri itu.

Dewi pernah mengikuti tes masuk pegawai negeri satu kali, tapi tidak berhasil dan tentu saja berharap seiring dengan usianya bisa segera diangkat menjadi pegawai tetap. “Kami setiap bulan mendapat honor Rp 1 Juta, itu saja,” paparnya kalem.

Menurut pengamatan wartawan Pewartapos.com, banyak juru pelihara cagar budaya di Jawa Timur ini yang butuh perhatian nasibnya. Apalagi jika melihat resiko pekerjaan dan lokasi pekerjaan yang kadang di dalam hutan dan jauh dari pemukiman. Mereka harus setiap hari datang ke situs cagar budaya untuk membersihkan dan memelihara. Sementara ancaman dari tangan-tangan tidak bertanggungjawab juga tidak kalah seramnya. Selain mencuri benda-benda peninggalan cagar budaya, perilaku orang tak bertanggungjawab itu juga bisa-bisa mengancam jiwa Jupel tersebut. (joe)  


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close