Banyak LSM Sampang Mati Suri
SAMPANG, PEWARTAPOS.COM – Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Ormas (HAORMAS) Bakesbangpol Sampang, Candra Romadhani Amin, ST.MM, menegaskan, 81 organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terdaftar di Bakesbangpol Kabupaten Sampang, diharapkan lebih profesional, aktif bergerak sesuai bidangnya, dan aktif melaporkan kegiatannya.
“Dari jumlah LSM yang ada tersebut, hanya ada 3 lembaga yang aktif melaporkan kegiatannya. Padahal LSM/ Ormas yang ada di Sampang terdiri dari banyak bidang, diantaranya Pendidikan, Kesehatan, Hukum, dan Sosial hingga Konservasi dan banyak lainnya,” ujarnya, Rabu (4/10/2023).
Sementara menurut Ketua LSM Lasbandra, Achmad Rifa’i, tidak sedikit dan mungkin mayoritas LSM yang ada di Kabupaten Sampang terkesan mati suri atau hidup segan, mati tak mau.
“Selama kepemimpinan Bupati-Wabup Sampang 2019 sampai sekarang, hampir tidak ada LSM yang bergerak sebagaimana mestinya, baik menyuarakan suara rakyat ke DPRD, audiensi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga demo atau unjuk rasa. Setidaknya mengkritisi janji kampanye yang tercantum di visi dan misi Kabupaten Sampang saat ini,” ujarnya.
Masih menurut Rifa’i, hal itu disebabkan karena banyak oknum LSM atau Ormas di Kabupaten Sampang memanfaatkan organisasinya hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, bukan sebagaimana mestinya.
Seharusnya LSM berfungsi untuk meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat, sebagaimana peraturan organisasi kemasyarakatan yang diatur dalam UU No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan dan Kode Etik LSM.
“Prinsip fundamental yang merupakan raison de etre keberadaan LSM tidak didirikan untuk melayani kepentingannya sendiri, tetapi untuk kepentingan publik. LSM didirikan untuk melayani kepentingan masyarakat, kaum miskin, kaum dhuafa, kaum yang tersingkirkan, kaum yang terlanggar hak-haknya,” pungkasnya. (rud)