Brem dari Kulit Durian, Bawa UNAIR Raih Emas di Ajang Internasional
SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – 6 mahasiswa UNAIR berhasil raih medali emas dalam kompetisi Thailand Inventors Day pada 1-6 Februari 2023. Kompetisi ini digelar oleh National Research Council of Thailand bertajuk “Brem-D: Utilization of Durio Zibethinus Skin Waste as Neutral-Stabilizer for Lysergic Acid Diethylamide (LSD) Addicts”.
Syadilla Rahmansyah, mewakili timnya mengatakan bahwa gagasan mereka berasal dari inovasi makanan tradisional Kota Madiun, yakni brem.
“Jadi, untuk karya atau inovasi yg kami lombakan adalah inovasi makanan alternatif yakni brem, makanan tradisional juga yg terkenal dari kota Madiun. Perbedaanya dengan yang original dari Madiun adalah, di sini kami memakai campuran tepung kulit durian, bagian mesokarpnya,” ujarnya.
Rama itu menjelaskan bahwa penggunaan kulit durian sebagai campuran brem bermanfaat sebagai bioregulator serotonin pada otak. Dengan kombinasi kulit durian, kata dia, brem yang mereka ciptakan dapat menjadi alternatif penghilang dampak buruk terhadap kesehatan para pengguna maupun mantan pengguna Lysergic Acid Diethylamide (LSD).
“Di Asia Tenggara, narkoba jenis LSD ini sedang marak. Jadi, kami memanfaatkan kandungan yang ada dalam kulit durian tersebut untuk meningkatkan kadar serotonin di otak, sehingga dapat mengurangi gejala depresi, sakau, dan gejala lainnya,” imbuhnya.
Gagasan Rama dengan tim juga didasarkan pada keprihatinan terhadap kondisi di Indonesia. Alih-alih menggunakan pektin alami dari durian, Indonesia justru masih terus melakukan impor pektin sintetis hingga berton-ton.
Meskipun telah berhasil raih gelar membanggakan, Rama dan tim tak ingin merasa cepat puas. Ia berharap, keberhasilannya itu justru akan semakin memacu mereka untuk terus ukir prestasi di kancah internasional. “Harapannya, hasil dari kompetisi ini dapat menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkembang dan belajar sehingga bisa jadi lebih baik kedepannya,” harapnya.(iz)