News

BRIN dan Kimia Kimia Farma Tbk Luncurkan Alat Pendeteksi TBC

Share Berita:

TANGERANG, PEWARTAPOS.COM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerjasama dengan PT. Kimia Farma Tbk meluncurkan inovasi baru dan satu-satunya di dunia yakni alat pendeteksi Tuberculosis (TB) baik di dalam maupun di luar paru yang bernama TB-Scan atau Kit Ethambutol.

Kepala Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka, dan Biodesimetri (PRTRRB) BRIN, Tita Puspitasari menjelaskan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga penderita TB terbanyak di dunia setelah India dan Cina.

“ Metode deteksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menjadi penyebab penyakit TB yang tersedia saat ini hanya dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi TB pada organ paru, sedangkan infeksi TB ekstra paru sulit dilakukan,” ujar Tita, Sabtu (08/10/22).

Lebih lanjut Kepala BRIN menjelaskan bahwa selain menginfeksi organ paru, bakteri Mycobacterium tuberculosis juga menyerang organ lain seperti otak, tulang, kelenjar getah bening, persendian, dan lainnya.

“ Maka PT. Kimia Farma Tbk dan BRIN bersama-sama meluncurkan produk hasil inovasi anak negeri, para peneliti dari BRIN yaitu TB-Scan, yang merupakan satu-satunya produk di dunia yang dapat mendiagnosnik penyakit tuberkolosis di paru dan ekstra paru,” imbuhnya.

Diungkapkan Tita, karena TB Scan memiliki tingkat akurasi, sensitivitas, spesifitas, positive predictive value, dan negative predictive value yang baik. Maka Kit Radiofarmaka ini lebih diunggulkan.

Tita berharap dengan resmi diluncurkannya TB-SCAN ini, kapasitas industri farmasi nasional terutama yang berbasis radiofarmaka bisa diperbesar dan diperkuat.

“Saat ini pasokan radiofarmaka masih didominasi oleh produk import, padahal pasar dalam negeri sebetulnya masih cukup besar. Hal inj merupakan tantangan dan kesempatan industri farmasi nasional untuk melangkah lebih lanjut ke proses alih teknologi,” tuturnya.

Sejatinya psengembangan TB-Scan atau Kit Ethambutol ini dimulai sejak tahun 2015. Namun jauh sebelumnya penelitian ini dilakukan di laboratorium PRTRRB yang ada di Bandung, kemudian dilanjutkan penelitian untuk peningkatan kapasitas produksi di laboratorium PRTRRB di Serpong.

Sebagai informasi, pelaksanaan uji klinis dilakukan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Data-data hasil uji klinis yang sangat mendukung berhasil diperoleh dari kegiatan uji klinis ini.

TB Scan atau Kit Ethambutol ini sudah mengantongi izin edar dari BPOM dengan nomor DKL2112432144A1, tanggal 22 Februari 2021. Pada saat ini beberapa Rumah Sakit telah memesan produk TB-Scan, di antaranya RSUP Karyadi, RSUP H. Adam Malik, RSPAD Gatot Soebroto, dan RS MRCCC Siloam. 

Senada dengan hal tersebut, Wening Lestari, Peneliti Ahli Muda PRTRRB sekaligus Tim Peneliti TB-Scan menjelaskan, selama tahap penelitian, terutama ketika tahap peningkatan kapasitas, sudah bekerja sama dengan PT.Kimia Farma.

“Pada tahapan ini kerja sama dilakukan melalui pendampingan dari PT.Kimia Farma. Pendampingan ini terkait dengan dokumen yang harus dipenuhi untuk proses pengembangan produk dan dokumen tersebut nantinya akan di daftarkan ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan nomor ijin edar,” paparnya.(iz)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close