Bupati Lumajang Khawatirkan Kondisi Masyarakat Sekitar Aliran Lahar Gunung Semeru
LUMAJANG,PEWARTAPOS.COM – Turunnya hujan yang bersamaan dengan lahar panas di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Dusun Bondeli Lor, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, membuat masyarakat khawatir.
Aliran lahar panas yang bercampur dengan hujan membuat aliran semakin deras dan membawa material pasir dan batu.
Mendapatkan informasi tersebut Thoriqul Haq, Bupati Lumajang, bersama jajaran Forkopimca Candipuro dan relawan melakukan pengecekan terhadap kondisi terkini jalur aliran lahar. Kamis (3/12/2020) malam.
Bupati Lumajang mendapati aliran lahar yang cukup deras, sehingga ada beberapa dinding penahan aliran sungai jebol. Bupati meminta jajaran Pemerintah Desa Sumberwuluh untuk tetap waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi.
“Yang penting waspada dulu, proses evakuasi terus dilakukan, terutama daerah yang berada di tepian arus sungai lahar Gunung Semeru,” terangnya.
Selain itu, Bupati Lumajang melanjutkan peninjauan ke Posko Pengungsian di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh. Di sana, Bupati Lumajang meminta agar para petugas BPBD Provinsi dan Kabupaten untuk menghalau warga yang ingin mengambil gambar dari dekat saat terjadi turunnya lahar, apalagi kondisi dibarengi dengan hujan.
“Antisipasi ya, termasuk antisipasi hujan, masyarakat juga dihalau untuk jangan mendekat ke daerah aliran lahar,” ungkapnya.Pada kesempatan itu, Bupati Lumajang juga memeriksa ketersediaan logistik selama posko pengungsian dibuka. Termasuk kelengkapan prasarana seperti tenda tidur, dapur umum dan tempat MCK.
“Ini masyarakat semua khawatir, yang penting semua kita kasih suplai makanan, obat dan yang penting masker,” pungkasnya.
Tenda Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) juga tidak luput dari perhatian Bupati Lumajang, dirinya menyempatkan diri untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat yang sedang berada di posko pengungsian Supiturang.
Bupati Lumajang juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang sampai saat ini membantu Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam melakukan evakuasi kepada masyarakat, seperti halnya PMI, Komunitas Off-roader Lumajang, RAPI, Tagana dan komunitas lainnya. ( * )