Bupati Tantri Terima Kunjungan Team Task Force Covid-19 Kemenkes RI
PROBOLINGGO,PEWARTAPOS.COM – Untuk meningkatkan percepatan penurunan angka kasus COVID-19, Team Task Force Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan kunjungan sekaligus memberikan pendampingan dalam penanganan kasus COVID-19 di Kabupaten Probolinggo, Rabu (4/10/2020).
Team Task Force COVID-19 sejumlah 14 anggota yang diketuai dr. H.M. Subuh, MPPM, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI ini disambut oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE, Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko dan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono serta Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden RI untuk melakukan percepatan dalam penanganan penularan COVID-19 di Indonesia, salah satunya Kabupaten Probolinggo dalam wilayah Provinsi Jawa Timur yang termasuk provinsi prioritas dari 12 provinsi prioritas se-Indonesia yang kasus COVID-19 masih tergolong signifikan.
Sejumlah 12 provinsi prioritas se Indonesia memiliki daerah yang memiliki pola interfensi penanganan COVID-19 yang sama dengan pusat. Daerah-daerah dalam lingkup 12 provinsi dilakukannya pendampingan. Bentuk pendampingannya adalah memetakan cara bagaimana menurunkan angka kasus COVID-19 baru. Selain itu menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan dari COVID-19.
Team Task Force Covid-19 (TFC) melakukan pemantauan managemen kasus dan tata kelola di daerah, menguatkan pelaksanaan 3T (Testing, Tracing dan Treatment), meninjau penerapan protokol kesehatan. Kemudian me-review upaya promotif dan preventif yang dilakukan daerah, memantau pola rujukan pasien COVID-19, memeriksa ketersediaan sarana prasarana pelayanan di rumah sakit, termasuk kompetensi dan ketersediaan SDM tenaga kesehatan di daerah, mensinergikan data serta informasi kasus terkonfirmasi, baik angka kesembuhan maupun angka kematian sebagaimana yang dipaparkan oleh dr. Shodiq Tjahjono selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menyampaikan bahwa Testing, Tracing dan Treatment benar-benar dimasifkan untuk mengurangi risiko dan menyelamatkan masyarakat Kabupaten Probolinggo dari wabah COVID-19.
“Kabupaten Probolinggo telah menyediakan tempat untuk penanganan kesehatan masyarakat. Yaitu RSUD Tongas menjadi rumah sakit rujukan khusus penanganan pasien yang terinfeksi COVID-19 dan telah dikembangkan dengan menambahkan ruangan khusus penanganan COVID-19 di RSUD Waluyo Jati Kraksaan,” katanya.
Hal hal yang telah dilakukan selama ini jelas Bupati Tantri, dari penambahan pasien COVID-19 di Kabupaten Probolinggo dapat tertangani dengan baik sampai benar-benar kondisi pasien dinyatakan sembuh dari virus COVID-19.
“Komitmen kami tetap bersemangat serta bekerja keras menangani masyarakat yang telah terinfeksi COVID-19. Hal yang terpenting adalah bagaimana memahamkan masyarakat Kabupaten Probolinggo yang berbeda-beda tentang pandemi COVID-19,” jelasnya.
Menurut Bupati Tantri, permasalahan yang merupakan suatu tantangan bagi Kabupaten Probolinggo adalah tenaga kesehatan, baik dokter spesialis dan dokter umum menjadi salah satu kebutuhan untuk penanganan pasien di Kabupaten Probolinggo.
“Ini suatu kendala yang besar bagi kami. Salah satu contoh dalam penanganan kasus COVID-19 di RSUD Tongas yang telah tersedia sarana prasananya, tetapi kendalanya hanya pada dokter dan tenaga medis lainnya yang terbatas,” tegasnya.
Sementara dr. HM Subuh dari Team Task Force COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI menyampaikan bahwa pihaknya mendapatkan tugas melakukan pendampingan ke Jawa Timur sejak 16 September 2020. Tiga tugas yang dilakukan adalah pendampingan ke Jawa Timur salah satunya di Kabupaten Probolinggo dalam hal pemurungan atau pengendalian kasus COVID-19.
“Selain itu, melakukan pendampingan upaya peningkatan kesembuhan dari kasus COVID-19 dan pendampingan pengendalian angka kematian kasus COVID-19. Tentunya akan dilakukan langkah-langkah strategis terhadap ketiga hal tersebut,” ujarnya.
Menurut Subuh, melihat kondisi di Jawa Timur pada dua bulan terakhir progresnya cukup besar. Dari 14 hari pertama dan 14 hari terakhir mengalami penurunan kasus. Tentunya penurunan kasus ini juga harus diselaraskan dengan hasil tes PCR, angka kesembuhan di Jawa Timur dalam waktu dua bulan mengalami peningkatan 5,5 persen.
“Yang kami ketahui adalah belum ada perubahan bermakna terhadap kasus kematian yang disebabkan COVID-19. Rata-rata di Jawa Timur mencapai 7,2 persen dan merupakan angka tertinggi di Indonesia,” terangnya.
Subuh berharap di Kabupaten Probolinggo nantinya dapat menekan angka kematian kasus COVID-19. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan dengan cara melakukan penguatan di huluannya.
“Huluan yang pertama adalah puskesmas dan huluan yang kedua masyarakat. Karena di puskesmas itu harus melakukan tiga rully (dini). Yakni, rully whoming sistem, rully detection dan rully diagnostic,” tegasnya.
Disela-sela kegiatan tersebut, Ketua Team Task Force COVID-19 Kemenkes RI dr. Subuh menyerahkan bantuan masker HKN kepada Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE. Bantuan masker tersebut nantinya digunakan pada momentum peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang diselenggarakan pada tanggal 12 November 2020 mendatang.(*)