RODA kehidupan harus terus berjalan dalam kondisi dan situasi apapun. Panas, hujan, badai dan angin, atas kehendak Nya kehidupan harus dijalani setiap insan yang lahir di muka Bumi. Seperti juga yang dijalani Catur Prasetya, bapak dua orang anak yang kini membuka lapak Mie Ayam 77 di Stadion Brawijaya, Jalan Brawijaya Surabaya.
Dengan ciri penampilan khasnya, senyum yang ramah dan renyah serta celotehnya kesana kemari yang kadang mengguncangkan suasana, Catur nampak senantiasa membuat pelanggannya tersenyum dan puas dengan layanan mie ayamnya.
“Ini mie ayam bukan sembarang mie ayam. Tekstur mienya boleh dicoba dan dirasakan, sangat lembut dan berbeda dengan mie ayam kebanyakan. Masaknya pun tidak boleh lama, hanya 1,5 menit,” ujar mantan wartawan media online itu sembari mengaduk-aduk racikan mie ayam yang akan disuguhkan, Rabu (7/9/2022) malam.
Dan alhasil memang beda, rasa mie ayam bikinan Catur yang juga mantan pemain bola itu, sangat lembut dan enak dilidah. Belum lagi bumbunya yang cukup menyengat hidung, membuat selera makanpun bangkit.
“Semua kami bikin sendiri, bumbu sampai mie nya kita produksi sendiri,” kata pemuda yang sampai sekarang menjadi tangan kanan salah satu ‘orang penting’ di Indonesia itu.
Catur memang belum lama berkecimpung dengan dagangan mie ayamnya, sekitar satu bulan, sebelumnya dia usaha ikan koi. Namun karena bukan lahannya sendiri jadi tidak bisa aman dari gangguan-gangguan yang kemungkinan bisa saja terjadi. “Beternak ikan koi habislah sudah Rp 35 jutaan. Padahal saya sudah menemukan trik dan formulanya. Mungkin belum rejeki,” akunya tanpa penyesalan.
Kegagalan itu dianggap sebuah pelajaran hidup seperti halnya ketika dia menjadi wartawan dan pemimpin redaksi sebuah media online. “Usaha mie ayam ini, Alhamdulillah. Apalagi kalau week end di Stadion Brawijaya ini ramai. Juga banyak sekali kegiatan. Jadi adalah keuntungan yang bisa saya buat menjalankan roda kehidupan dan membesarkan anak,” ujarnya optimistic.
Selain mie ayam, Catur Prasetya juga memiliki menu jualan yang istimewa, yakni green tea yang berkhasiat. “Green tea ini sangat bagus untuk kesehatan,” katanya.
Pria yang selalu hamble dalam pergaulan itu selain menu mie ayam juga ada bakso dan sea food yang disajikan dalam bentuk masakan ala tomyam Korea. “Bakso ini saya juga bikin sendiri dengan daging yang kualitas sehingga cukup mahal harganya. Satu biji Rp. 2.000 saja,” ujarnya terkekeh.
Kiki Juanda, aktifis Pemuda Pancasila dan Fathurachman yang dedengkot HMI Bangkalan mengakui mie ayam Catur Prasetya lumayan rasanya. “Enak, lain dari mie ayam biasa. Cuma harganya terlalu murah untuk porsi yang segini besar dan rasa yang enak. Masak hanya Rp 12.000. Naikkan harganya Pak Catur,” teriak Kiki yang napak lahap makan mie ayam karena habis latihan sepak bola. (d.wahjoeharjanto)