Ekonomi

Coba Saja Dulu : Ini Teh Manten, Bukan Teh Mantan

Share Berita:

LUMAJANG,SKO.COM – Sudah sejak lama Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang dikenal masyarakat luas sebagai daerah penghasil teh dengan kualitas terbaik. Tepatnya di Desa Kertowono, PTPN XII sudah memproduksi teh sejak jaman penjajahan Belanda. Perkebunan teh yang dimiliki juga sangat luas, mencapai kurang lebih 2.267 Hektare.

Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan produksi, Perkebunan Teh yang memiliki panorama indah itu juga dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata.

Potensi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat, salah satunya Yoga. Sejak tahun 2006, Yoga mencoba untuk memanfaatkan potensi teh hasil produksi PTPN XII Kertowono untuk membuat minuman khas Gucialit. Dengan menambahkan rempah-rempah yang juga melimpah di daerah tempat tinggalnya, Yoga yang juga seorang pegawai pabrik teh berhasil menciptakan Teh dengan cita rasa rempah, yang dia beri nama “Teh Manten”.

“Ini kawinnya Teh dengan Jahe, kemudian ditambah dengan ramuan lain sebagai pengiring, sehingga disebut Teh Manten. Menurut saya dimana-mana manten itu pasti ada iring-iring,” terangnya.
Teh Manten sendiri memiliki rasa yang nikmat, apalagi dinikmati saat cuaca dingin. Sangat cocok untuk daerah Gucialit yang merupakan daerah dataran tinggi pegunungan.

Di setiap gelas Teh Manten yang disajikan, ada harapan agar pengunjung yang datang ke Gucialit bisa menikmati Gucialit tidak hanya karena panoramanya, melainkan juga keanekaragaman kulinernya. Biasanya, Teh Manten ini disuguhkan bersama dengan Tape Ketan dan Tetel.

Saat ini, Yoga dibantu istri dan beberapa tetangga, mulai memproduksi Sirup Teh Manten dalam kemasan. Meskipun belum dipasarkan secara luas, Sirup Teh Manten tersebut sudah memiliki pelanggan tetap hingga Pulau Bali.

Mengetahui adanya minuman unik khas Gucialit, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang, Hertutik menyebut Teh Manten merupakan minuman yang sangat layak untuk dicoba saat berkunjung ke daerah Gucialit.

Menurutnya, Teh Manten tersebut merupakan minuman tradisional yang juga memiliki berbagai manfaat, salah satu manfaat yang langsung dirasakan adalah mampu menghangatkan badan.

“Teh manten ini betul-betul menjadi ciri khas Gucialit, semua masyarakat bisa membuatnya, ini menjadi seduhan yang pas untuk para tamu,” ujarnya.

Selanjutnya, Hertutik juga mengapresiasi inovasi masyarakat yang memunculkan produk olahan baik makanan ataupun minuman lokal. Menurutnya, itu mendukung program Si Gempal (Aksi Gerakan Kembali ke Pangan Lokal). ( * )


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close