Pendekar Kelatnas Indonesia Perisai Diri : Kita Harus Bangkit
INDONESIA harus bekerja lebih keras lagi untuk membumikan olahraga asli budaya leluhur pencak silat agar bisa lebih cepat go internasional. Sulitnya Indonesia mempertahankan pencak silat terlihat dari prestasi yang dicapai di pecaturan SEA Games, Satria Merah Putih belum bisa stabil dalam mempertahankan dominasinya, bahkan cenderung mengalami penurunan.
Dalam dua SEA Games terakhir, yakni di Filipina tahun 2019, Indonesia hanya meraih dua medali emas atau gagal memenuhi target tiga medali emas. Sedang di SEA Games 2021 Vietnam, Indonesia hanya mampu mengemas satu medali emas, empat perak dan tiga perunggu selama pertandingan yang berlangsung 12-16 Mei 2022. Target di SEA Games 2021 adalah empat emas. Padahal di Asian Games tahun 2018, Indonesia berhasil menggondol 14 medali emas.
Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri (Kelatnas PD) sebagai salah satu dari 10 perguruan pencak silat historis pencetus berdirinya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), menyadari keadaan tersebut dan dalam acara halal bi halal yang digelar di salah satu hotel di kawasan Surabaya Barat, Minggu (22/5/2022), bertekat untuk bangkit menggelorakan semangat mengembangkan pencak silat di seluruh tanah air dan dunia.
“Kita harus bangkit dan lebih bersemangat untuk mengembangkan olahraga asli Bangsa Indonesia dan ciptaan leluhur kita, pencak silat,” tegas Ketua Presidium Dewan Pendekar Kelatnas Perisai Diri, Hari Sujanto, menegaskan kepada para pendekar anggotanya yang hadir dalam acara tersebut.
Hari juga menyadari kontribusi anggota Perisai Diri di Timnas SEA Games 2021 juga menurun, hanya satu medali perak yang disumbangkan atlet dari NTB, Ronaldo Neno yang tampil di kelas H (80-85 KG) putra. “Ke depan kita harus bisa lebih banyak memberikan kontribusi kepada Tim Merah Putih,” tandasnya.
Saat ini anggota Kelatnas Perisai Diri sudah mencapai jutaan pesilat yang menyebar di 34 provinsi dan 10 komisariat luar negeri, antara lain Australia, Jepang, Belanda, Swiss, Jerman, Inggris, Perancis, Amerika, Timor Leste dan Brunei Darussalam. “Even terdekat yang akan dihadiri oleh anggota Kelatnas Perisai Diri se-dunia adalah PDIC (Perisai Diri International Championship) di Bali, 1-8 Juli 2022 nanti. Tunjukkan prestasi dan kemampuan serta kualitas pencak silat kalian, hei pesilat Perisai Diri,” ujar Hari seolah ingin menggelora semangat pesilatnya.
Sementara untuk merealisasi keinginan Dewan Pendekat Perisai Diri, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Kelatnas Perisai Diri, Dwi Sutjipto, menegaskan telah menyiapkan langkah-langkah konrkit diantaranya penataran pelatih yang akan di gelar di Solo, Juni 2021 dan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT), Oktober 2022.
“Disamping itu kita juga akan menggelar sarasehan dewan pendekar untuk meningkatkan mutu dan kualitas teknik anggota,” ujar Dalyatno Partoharjono, Wakil Ketua Umum PP Perisai Diri. (joe)