Dewan Trenggalek Beri Tiga Rekomendasi Pada Sidang Paripurna LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2021
TRENGGALEK, PEWARTAPOS.COM – Agenda paripurna penyampaian Surat Keputusan DPRD Trenggalek atas Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Anggaran 2021, DPRD memberikan 3 rekomendasi.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek Doding Rahmadi menurutnya, dalam rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2021, bahwa dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan bagi masyarakat telah berjalan baik.
Namun demikian ada yang perlu perhatian serius terhadap beberapa catatan program prioritas yang dirasa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Secara garis besar ada 3 rekomendasi terhadap LKPJ Bupati, diantaranya satu rekomendasi tentang ekonomi makro dan kesejahteraan masyarakat, dua tentang capaian visi misi bupati, tiga tentang keuangan daerah,”ungkapnya usai rapat di graha paripurna gedung DPRD Trenggalek, Rabu (27/4/2022).
Dijelaskan Politisi PDI Perjuangan ini, terkait ekonomi makro dan kesejahteraan, pihaknya berharapan agar bantuan ke masyarakat itu lebih inovatif, sehingga lebih bisa bermanfaat.
“Bantuan ke masyarakat harus lebih inovatif,” tuturnya.
Sedangkan pada visi pemerintah daerah DPRD berharap dari capaian indikator yang belum tercapai bisa tuntas di tahun 2022 dan 2023.
“Dari 13 indikator tersebut 7 indikator sudah tercapai, sedangkan 6 indikator belum tercapai. Kita harapkan indikator yang belum tercapai itu kita tutup di akhir tahun 2022 dan juga di tahun 2023,” ujarnya.
Sedangkan terkait keuangan daerah DPRD memberi masukan agar bisa menambah pendapatan.
“Dengan menambah pendapatan kita dan memaksimalkan dana insentif daerah dari pusat, karena PAD kita hanya 19,5 milyar harapan kita minimal bisa mencapai 30 sampai 40 milyar,” kata Doding.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Muchamad Nur Arifin menyampaikan adanya keselarasan dari rekomendasi yang sering di evaluasi dan di rapatkan bersama seluruh OPD.
“Kalau pengangguran kita menurun akan tetapi kemiskinan kita meningkat. Alasannya karena banyak yang kerja akan tetapi pendapatannya masih belum mencukupi minim hidup sekeluarga,” urainya.
Sehingga menyikapi hal itu langkahnya kalau sebelumnya yang bekerja hanya kepala keluarga saat ini kita dorong juga istri bisa ikut bekerja dengan program wirausaha perempuan.
“Caranya dengan berbagai pilihan salah satunya melalui keperantaraan pasar, sektor peternakan dan di sektor pertanian,” pungkasnya. (len/ham)