Dinkeswan Lamongan Lakukan Pendataan Ulang Populasi Ternak
LAMONGAN, PEWARTAPOS.COM – Menjelang pergantian tahun, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinkeswan) Lamongan lakukan pendataan ulang pada populasi ternak, khususnya pada sapi.
Hal tersebut dilakukan untuk cross check data populasi sapi semenjak adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda, selain itu karena dinamika populasi sapi sangat cepat dengan adanya jual beli ternak yang dilakukan oleh peternak, terlebih pasca Idhul Adha dan dibukanya pasar hewan kembali pada 2 bulan terakhir ini.
“Jadi kami tanggal 6-10 Desember ini hanya melakukan vaksin dalam skala kecil karena sedang melakukan pendataan ulang terhadap ternak. Dilakukan pendataan ulang untuk cross check karena dinamika populasi sapi ini sangat cepat,” tutur Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan Moch. Wahyudi saat di temui, di Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan. Rabu (14/12/2022).
Wahyudi menegaskan bahwa Dinkeswan Lamongan tetap membuka pelayanan vaksin pada ternak meskipun dalam skala kecil. Lebih lanjut Wahyudi juga memaparkan persentase vaksinasi ternak yang telah dicapai Lamongan yakni 70% dari 117 ribu populasi sapi saat ini.
“Kita tetap melakukan vaksin, hari ini kita adakan di Kecamatan Pucuk. Capaian kami menempati angka 70% atau 69 ribu ternak, dan target kami ialah 102 ribu,” tegas Wahyudi.
Pendataannya sendiri dilakukan oleh petugas wilayah yang pada Desember akhir 2022 ini akan memberikan estimasi jumlah. Sehingga tindak lanjut yang akan diambil ialah melakukan full team vaksinasi massal kembali pada Januari mendatang.
“Pendaatan melalui petugas wilayah yang nanti akan memberikan estimais jumlah kepada kami, sehingga nanti kita bisa memperhitungkan kebutuhan dosis vaksin. Para petugas wilayah akan mengumpulkan data hingga Desember akhir dan dilanjut dengan vaksin massal full team kembali pada bulan Januari,” terang Wahyudi.
Pada pungkasnya Wahyudi memberitahukan bahwa Dinkeswan Lamongan terus menggelar sosialisasi untuk meyakinkan masyarakat terkait wabah PMK yang bisa diatasi dengan vaksinasi.(bis)