Ekonomi

Dirjen ILMATE Percaya Indonesia Kuat Dalam Bangun Ekonomi Digital

Share Berita:

JAKARTA, SKO.COM – Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengatakan Idonesia memiliki kekuatan dalam membangun eknomi digital. Hal ini terlihat dari pertumbuhan pada sektor informasi dan komunikasi yang mampu melonjak di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan dalam webinar Bangga Game Buatan Indonesia, Selasa (03/08/21) yang dilaksanakan secara virtual. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sepanjang tahun 2020, laju pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi mencapai 10,58%.

“Melihat hal tersebut, tepat bila dikatakan tahun 2020 merupakan tahun reformasi digital,” ungkap Taufiek. Di samping itu, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 tumbuh 11% jika dibandingkan dengan tahun lalu (year on year). Dan pada 2025, nilai ekonomi digital pada kawasan regional diprediksi tumbuh 24% persen. Sedangkan, di Indonesia diproyeksi naik 23%,” papar Taufiek.

Menurut Taufiek, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama ekonomi digital di kawasan regional. Di kawasan Asia Tenggara, penggunaan internet di setiap negara terus bertambah. Tahun 2020 saja, pengguna online yang baru bertambah hingga 40 juta orang. Sementara, dalam lima tahun terakhir, ada total 100 juta pengguna baru.

Lebih lanjut, nilai ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara masih akan terus tumbuh. Angkanya diperkirakan mencapai USD105 miliar atau setara Rp 1.481 triliun. Dalam laporan e-Conomy SEA 2020 oleh Google, Temasek, dan Bain, disebutkan bahwa Indonesia mampu menyumbang sebesar USD44 miliar atau sekitar R 621,15 triliun.

Lebih lanjut Taufiek menjelaskan, perkembangan jaringan seluler 5G diyakini dapat berpengaruh besar pada industri berbasis teknologi, salah satunya adalah industri game.

“Teknologi jaringan 5G yang memiliki kombinasi antara konektivitas berkecepatan tinggi, latensi yang rendah, dan cakupan yang luas, akan memicu banyak perubahan dalam tren industri game,” tuturnya.

Jaringan 5G yang memiliki download speed hingga 10Gbps dan upload speed hingga 20 Mbps dinilai akan memudahkan pengguna untuk menjalankan game secara streaming melalui layanan cloud gaming. Selain itu, format video game berbasis realitas virtual (Virtual Reality/VR) akan semakin menjamur.

Sebagai langkah dalam membangun ekosistem industri game di tanah air, Kemenperin menginisiasi pembangunan Bali Creative Industry Centre (BCIC) sebagai pusat promosi, inkubasi, serta pelatihan SDM industri animasi dan game.

“BCIC yang dibangun sejak tahun 2014 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh industri game lokal sehingga dapat terlahir ide-ide inovatif, kreator-kreator baru dan tercipta produk-produk berkualitas yang mampu bersaing dengan produk global,” kata Taufiek.

Dukungan Kemenperin lainnya adalah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perhitungan TKDN HKT (Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet) yang menyertakan aplikasi, termasuk di dalamnya game. Upaya ini menjadi salah satu komponen perhitungan nilai TKDN yang diharapkan dapat memacu industri aplikasi dalam negeri ikut berkembang.

“Saat ini kami juga sedang menyusun usulan Insentif bagi invenstor industri berbasis Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property) sebagai salah satu cara untuk menarik investasi pada industri game di Indonesia,” tandasnya.


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close