TUBAN, PEWARTAPOS.COM – Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tuban, Selasa (19/3/2024).
Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi didampingi Aster Kasdam V Brawijaya, Kolonel Inf Heri Bambang Wahyudi, Wakil Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Pol. Helvi Assegaff, jajaran pejabat eselon Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI. Pada kesempatan ini, dilakukan panen raya raya jagung varietas NK 7328.
Berlokasi di lahan seluas 517 hektare yang dikelola Gapoktan Manunggal Rejeki Desa Ngimbang Kecamatan Palang, Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi berdialog dengan petani jagung Kecamatan Palang. Dihadirkan pula perwakilan Bulog, PT Pupuk Indonesia, pengusaha pakan ternak, dan asosiasi pengusaha jagung.
Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi menyatakan Kabupaten Tuban memiliki potensi besar berkaitan dengan optimalisasi lahan pertanian. Diperlukan keseriusan dan keinginan untuk berkembang dari petani agar didapatkan hasil yang berlipat.
Selain itu, pemerintah akan selalu hadir di tengah para petani sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap kemandirian dan kedaulatan pangan.
Pada kesempatan ini, Dirjen Tanaman Pangan RI menyampaikan arahan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman yang menerangkan perlunya ketersediaan data pertanian yang terbaru.
Data tersebut menjadi representasi kondisi terkini pertanian yang ada. Selain itu, menjadi acuan ditetapkannya paket kebijakan sesuai dengan kebutuhan petani. “Salah satunya adanya MoU antara petani dan perusahaan serta asosiasi pengusaha jagung,” tuturnya.
Suwandi juga menekankan agar petani menerapkan teknologi pertanian terbaru. Pemanfaatan alat dan teknologi pertanian kekinian mampu meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan kesejahteraan petani. Hal tersebut dapat dilakukan dengan belajar melalui Youtube maupun kunjungan ke daerah lain. “Dinas Pertanian Tuban dapatnya mengagendakan kunjungan petani Tuban untuk belajar,” sambungnya.
Petani di lereng gunung dan bukit, lanjut Suwandi, diharapkan tetap mempertahankan tanaman berbatang keras. Tujuannya, agar menghindarkan longsor yang melanda lahan pertanian, utamanya saat musim hujan.
Suwandi juga menyinggung upaya pengendalian hama yang acap kali menyerang lahan pertanian. Upaya pencegahan serangan hama, petani diimbau memanfaatkan bahan hayati atau non-kimiawi. Langkah tersebut sebagai upaya pengurangan bahan-bahan pestisida kimia pada produk pertanian.
Tidak hanya itu, Dirjen Tanaman Pangan menyatakan hasil pertanian jagung akan dimaksimalkan dapat diserap, baik melalui Bulog maupun pengusaha pakan ternak. Langkah tersebut dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga pascapanen, juga menjaga ketersediaan jagung untuk beberapa waktu mendatang.(IP)