Ekonomi

Disbudpar Jatim Gelar Webinar Pengembangan Pemanfaatan Potensi Cagar Budaya Gunung Penanggungan

Share Berita:

MOJOKERTO, SKO.COM – Gunung penanggungan atau yang dikenal dengan Pawitra merupakan sebuah gunung berapi dengan ketinggian puncak gunung utama 1.653 MDPL. Secara administratif, kawasan gunung penanggungan terletak di empat kecamatan pada dua kabupaten, yaitu kecamatan Ngoro di Mojokerto, serta kecamatan Prigen, kecamatan Gempol dan kecamatan Pandaan di kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa timur.

Hal tersebut disampaikan oleh Dwi Supranto, Kepala Bidang Cagar Budaya dan Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dalam acara seminar Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi Cagar Budaya Kawasan Gunung Penanggungan yang dilaksanakan di Ubaya Training Centre, Trawas Mojokerto, pada Sabtu (16/10/21).

“Berdasarkan pendataan tahun 2017 dikawasan gunung penanggungan terdapat kurang lebih 198 peninggalan cagar budaya yang berasal dari era kerajaan Hindu Budha abad 9-16 Masehi. Jumlah potensi cagar budaya tersebut sangat memungkinkan untuk berubah seiring waktu mengingat kondisi alam maupun tingginya alih fungsi lahan yang ada di kawasan cagar budaya Gunung penanggungan”, ujar Dwi. .

Konon, gunung penanggungan memiliki banyak keistimewaan jika dibandingkan dengan gunung lain di Jawa timur. Menurut kisah mitos dalam kitab Tantu Panggelaran, gunung penanggungan adalah puncak dari gunung Mahameru, gunung tertinggi di alam semesta yang dipindahkan para dewa ke pulau Jawa (Jawadwipa).

” Gunung penanggungan diyakini merupakan tempat Persemayaman dewa dewa dan arwah leluhur serta menjadi acuan orientasi bangunan suci dan permukiman Majapahit, kesucian penanggungan masih berkesinambungan hingga sekarang,” imbuhnya.

Dalam sambutannya, Kabid cagar budaya dan sejarah Disbudpar Jatim menyampaikan bahwa acara seminar ini dimaksudkan untuk mengindentifikasi potensi kawasan cagar budaya gunung penanggungan.

“Selain itu perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kawasan cagar budaya gunung penanggungan serta penyusunan rencana pengembangan kawasan cagar budaya gunung penanggungan meningkatkan pemberdayaan masyarakat di kawasan cagar budaya gunung penanggunan”, paparnya.

Seminar ini menghadirkan 4 narasumber yang kompeten di bidangnya. Narasumber pertama adalah Prof. Agus Aris Gunandar dari Universitas Indonesia yang akan memberikan materi tentang memaknai nilai-nilai filosofi cagat budaya gunung penanggungan.

Kemudian ada Ibu Dr. Sri Untari dari DPRD Provinsi Jawa Timur yang akan menyampaikan materi tentang peningkatan apresiasi masyarakat terhadap cagar budaya kawasan gunung penanggugan.

Yang ketiga adalah Arkeolog dari BPCB Jawa Timur yang akan menyampaikan materi tentang identifikasi potensi dan upaya pelestarian kawasan cagar budaya gunung penanggungan.

“Dan terakhir adalah Bu Afita, narasumber dari Bappeda Kabupaten Mojokerto yang akan menyampaikan materi tentang konsep pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya kawasan gunung penanggungan,” pungkas Dwi.


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close