News

DPD Pemuda LIRA Sidoarjo: Dispendik Sidoarjo Harus Evaluasi Outing Class

Share Berita:

SIDOARJO, PEWARTAPOS.COM –  Tragedi kecelakaan laut yang menimpa rombongan siswa SMPN 7 Mojokerto di Pantai Drini, Gunung Kidul, Jogjakarta harus menjadi koreksi bersama dunia Pendidikan terutama di Kabupaten Sidoarjo. Hal ini direspon Ketua DPD Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sidoarjo, Fahmi Rosyidi. 

Fahmi menilai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sidoarjo maupun sekolah harus mengevaluasi kegiatan tersebut. Karena ruang lingkup pembelajaran di luar kelas bukan sekadar seremonial wisata saja.

“Namun harus terfokus pada kegiatan edukasi lapangan, kunjungan industri, kegiatan penelitian, atau ziaroh ke makam wali songo mengenang jasa para pahlawan tanpa mengabaikan keselamatan,” tegasnya kepada pewartapos.com, Rabu (29/01/2024).

Fahmi menyebutkan menurut data yang dihimpun, tragedi laut kegiatan outing class itu diketahui salah satu siswa korban meninggal adalah Rifki Yudha Pratama warga Desa Kraton RT 12 RW 3, Kecamatan Krian, Sidoarjo. Sedangkan 9 korban lainnya bisa diselamatkan.

Ditegaskan Fahmi, perlu digaris bawahi sebelum Dispendik memberikan rekomendasi kegiatan pembelajaran di luar kelas bagi sekolah yang akan melakukan outing class, keselamatan peserta didik harus menjadi pertimbangan utama. Sehingga kasus serupa seperti yang dialami rombongan study tour pelajar SMPN 7 Mojokerto tidak terulang. 

“Jika mengacu pada ketentuan umum dalam Permendikbud nomor 64 tahun 2010 dan nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah, serta Permendikbud 18A tahun 2013 tentang Implementasi kurikulum 2013, faktor keselamatan harus menjadi pertimbangan utama selain perencanaan prakegiatan dan faktor biaya yang harus ditanggung wali siswa,” jelasnya.

Bukan hanya itu saja, Fahmi juga mengkritisi dalam pelaksanaan outing class, pihak sekolah harus memastikan bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran, terintegrasi dengan kurikulum dan melibatkan partisipasi aktif siswa tanpa ada paksaan.

“Karena masih kami temui modus outing class di salah satu sekolah di Sidoarjo barat, bahwa pihak sekolah diduga langsung memotong dari dana PIP milik siswa. Tindakan ini tentu sangat disayangkan. Bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan tersebut, tidak bisa menolak. Karena biaya outing class langsung dipotong dari dana PIP, ” tegas Fahmi Rosyidi. (zki)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close