Uncategorized

DPKH Probolinggo Evaluasi Target Sikomandan

Share Berita:

PROBOLINGGO,SKO.COM – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo melakukan evaluasi target Sikomandan (Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri) di Klinik Hewan Kabupaten Probolinggo
.

Kepala DPKH Kabupaten Probolinggo Yahyadi mengatakan evaluasi target Sikomandan ini dilakukan agar pergerakan dari ternak ini bisa dideteksi seberapa kesesuaian dari pada target yang ditentukan kepada para petugas lapangan sehingga bisa menilai apakah mampu dan tidak melaksanakan target tersebut.

“Dimana ada tiga target yang kami sampaikan kepada para petugas lapangan yang ada di 24 kecamatan meliputi Inseminasi Buatan (IB), Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) dan Pelaporan Kelahiran (PKL),” katanya,dalam rilis, Kamis(24/6/2021)

Menurut Yahyadi, untuk IB target yang sudah ditetapkan dalam hal pelayanan IB atau penyuntikan kepada ternak betina sebesar 130.995 ekor. Realisasinya masih mencapai 56.392 ekor atau 43,05%. Ini adalah target IB atau kawin suntik yang disampaikan kepada para petugas lapangan sesuai dengan potensi wilayah masing-masing.

Kedua adalah Pemeriksaan Kebuntingan atau PKB targetnya sebesar 83.850. Kegiatannya adalah memeriksa tentang hasil dari IB sudah bunting atau tidak. Realisasinya sebesar 35.715 atau 42,59%. Ketiga adalah Pelaporan Kelahiran atau PKL yang targetnya mencapai 66.800 ekor dan realisasinya mencapai 34.997 ekor atau 52,39%. “Mudah-mudahan apa yang kita targetkan ini, teman-teman petugas lapangan sungguh-sungguh melaksanakan apa yang menjadi targetnya masing-masing,” harapnya
.

Yahyadi menjelaskan SDM petugas lapangan baik medik maupun paramedik untuk IB sebanyak 63 orang dan 5 orang dokter hewan. Petugas ini yang melaksanakan IB di tingkat desa se-Kabupaten Probolinggo. “Untuk petugas PKB sebanyak 21 orang dan 8 dokter hewan. Sementara untuk yang memeriksa kebuntingan ada 13 orang baik itu petugas PKB maupun ditambah dokternya,” terangnya
.

Lebih lanjut Yahyadi menerangkan bahwa semua petugas ini harus mempunyai SIPP yang merupakan syarat mutlak utuk melaksanakan layanan. Hingga saat ini baru 37 orang yang ber-SIPP. Tetapi ke depan semua petugas lapangan baik medik maupun paramedik akan ber-SIPP.

“Ini merupakan komitmen saya dalam rangka meningkatkan SDM petugas peternakan. Hanya saja dengan SIPP ini terbentur dengan uji kompetensi. Sebab dalam uji kompetensi ini petugas baik IB, PKB dan PKL masih ada teman yang belum mempunyai sertifkat uji kompetensi. Dalam waktu dekat saya akan membuat surat kepada yang berkomitmen dalam rangka memberikan solusi sesuai dengan arahan dari Pak Dirjen agar semua yang berhubungan dengan pelayaan peternakan itu harus mempunyai SIPP,” tegasnya
.

Evaluasi target Sikomanan ini jelas Yahyadi bertujuan dalam rangka untuk menyamakan persepsi. Dimana target yang dibuat itu sesuai dengan populasi ternak yang ada. Sebab ternak itu nantinya akan dijadikan akseptor.

“Tentunya harapan akhirnya dapat meningkatkan populasi dan produksi ternak khususnya sapi potong dan sapi perah. Karena memang arahnya nanti memang kepada sapi potong dan sapi perah. Untuk mewujudkan hal tersebut maka harus diadakan IB, PKN dan PKL,” ujarnya.

Yahyadi mengharapkan komitmen petugas lapangan ini selalu dijaga agar memberikan pelayanan yang optimal kepada para peternak. Di masa pandemi Covid-19 ini agar semua petugas lapangan senantiasa menerapkan protokol kesehatan.

“Alhamdulillah teman-teman petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan evaluasi ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Mudah-mudahan kita disehatkan oleh Allah SWT dan apa yang kita laksanakan merupakan amal ibadah semuanya,” pungkasnya. ( * )


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close