DPRD Sumenep Minta Pemkab Evaluasi Total Pendidikan di Sumenep
SUMENEP, PEWARTAPOS.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk mengevaluasi total pelaksanaan pendidikan di Kota Keris ini.
Pasalnya, Legislator menilai jika pendidikan di Kabupaten Sumenep saat ini dinilai telah gagal dengan maraknya tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum guru.
Seperti pencabulan terhadap siswa hingga perselingkuhan antara Kepala Sekolah dengan guru kian marak terjadi.
Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Sami’oeddin, mengatakan jika pendidikan di Sumenep saat ini harus ada reformasi total.
“Terutama dalam pengangkatan kepala sekolah dan guru, jangan hanya mengandalkan ijazah. Harus diperhatikan mental dan jiwa, kalau tidak ada ya jangan diangkat,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Kamis (06/06/2024).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, adanya tindakan yang tak patut untuk ditiru tersebut merupakan kelemahan yang ada di sekolah sekolah.
“Juga ini merupakan kegagalan Dinas Pendidikan dan secara umum merupakan kegagalan Pemerintah dalam hal pendidikan,” tegasnya.
Kegagalan tersebut, menurut Sami’oeddin, bukan dalam hal kualitas namun kegagalan dalam moral.
“Bagi oknum guru tersebut harus segera ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku, kalau harus dipecat, pecat saja, jangan hanya dimutasi,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa, adanya pemberlakuan jam kerja bagi guru kadang dijadikan sebagai kesempatan oleh oknum guru yang tidak bertanggung jawab.
“Siswa itu pulang kan sekitar jam 14.00. sementara guru pulangnya sampai jam 16.00. Ini kadang yang dijadikan kesempatan,” tambahnya.
Bahkan, Sami’oeddin menegaskan, pihaknya sudah memanggil dinas terkait untuk membicarakan hal tersebut.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Sumenep ini berharap, seluruh masyarakat turut andil meningkatkan pendidikan di Kabupaten Sumenep.
“Baik itu tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, wali murid, terlebih guru harus memberikan contoh yang baik,” tutupnya. (han)