DPU CKPP Banyuwangi Jadi Langganan Mahasiswa Menimba Ilmu
BANYUWANGI PEWARTA POS.COM – Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi salah satu instansi yang sering dikunjungi kampus ternama di Indonesia. Para mahasiswa yang datang itu untuk belajar tentang arsitektur dan perencanaan.
Kampus-kampus ternama yang datang pada tahun 2024, diantaranya Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut teknologi Nasional Yogyakarta.
Kunjungan mahasiswa dari UGM itu dalam rangka eksplorasi komprehensif departemen teknik arsitekstur dan perencanaan.
“Rata-rata mahasiswa yang datang ke Banyuwangi terutama di DPU CKPP ini untuk menggali terkait penataan ruang, taman di Banyuwangi yang sudah sangat baik,” kata Plt Kepala Dinas PU CKPP Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo
Plt Kepala Dinas PU CKPP Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono mengungkapkan
Banyuwangi sudah sempat mendapat penghargaan dari penataan ruang yang bagus dan sempat mendapatkan reward dari pemerintah pusat.
“Reward kaitan pendampingan penyusunan rencana detail tata ruang. Seperti yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Bupati. Diantaranya wilaya Giri dan Glagah. Reward ini berupa pembiayaan,” tegasnya.
DPU CKPP Banyuwangi terus berbenah menjadikan Bumi Blambangan lebih baik ke depan. Karena penataan ruang dapat menentukan masa depan Indonesia secara umum dan kabupaten secara khusus.
Selain dari perguruan tinggi, Dinas PU CKPP Banyuwangi, kerap dijadikan jujugan studi banding dinas luar daerah.
Yayan membeberkan alasannya. Diantaranya, berkaitan dengan tata usaha hingga infrastruktur yang dinilai telah bagus.
Adapun instansi yang sering belajar ke DPU CKPP Banyuwangi kebanyakan dari Provinsi Bali hingga wilayah Jawa Timur juga cukup banyak.
“Mereka belajar mulai perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan yang ada di kami. Banyuwangi dipilih, karena Banyuwangi sudah 11 kali beruntun sabet WTP terbaik,” cetusnya.
Yayan menerangkan, adapun yang membedakan DPU CKPP dengan beberapa instansi pemerintahan luar daerah. Diantaranya Banyuwangi telah memiliki infrastruktur terpadu.
Proses pelaksanaan di lapangan tidak hanya monoton urusan ke-PU an semata. Akan tetapi SKPD lainnya juga terlibat di dalamnya.
Contohnya, seperti LPJU mati, jalan rusak, SKPD lainnya juga melaporkan. Jadi, super team yang ada di Banyuwangi mendukung setiap aktivitas pemerintah daerah.
“Kalau kabupaten lain, tidak seperti Banyuwangi. Tidak ada super team. Lebih ke individu. Sehingga belajar lebih ke administrasi dan pelaksanaan disini,” urainya. (Kur).