Dua Siswi MAN 1 Pasuruan Juarai Karya Ilmiah Nasional
PASURUAN, PEWARTAPOS.COM – Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Pasuruan (MAN 1 Pasuruan) meraih prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kali ini, dua siswi dari Tim Riset baru saja menjadi juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Nasional BIOCARE 2022 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi “APIDAE” Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin – Kalimantan Selatan.
Kedua siswi tersebut yakni Fitri Alaida Alfiana dari kelas XII IBB dan Mutiara Dewi Timurrini, siswi kelas XI MIA 5. Keduanya membuat karya ilmiah berjudul “Purgamolsi Ekscharpanomatic: Mol Nasi Ekstrak Solusi Penanggulangan Limbah dan Problematika Gapoktan Cabe di Desa Glanggang Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur”.
Dikonfirmasi Waka Humas MAN 1 Pasuruan, Dewi menjelaskan isi karya ilmiah yang dibuatnya tentang kegunaan nasi basi sebagai pupuk tanaman, Rabu (7/9/22).
“Caranya, nasi didiamkan selama beberapa hari kemudian difermentasi dan dicampur dengan ekstrak charcoal dan aromatik pandan agar tidak bau,” terang Dewi.
“Campuran konsentrasi ekstrak charcoal dan aromatic pandan wingi untuk dijadikan sebuah produk pupuk ekstrak yang dapat menetralkan bau sisa nasi atau nasi basi. Dan efektif untuk menjadi pupuk bagi tanaman,” katanya.
Untuk membuat karya tersebut, Dewi dan Fitri dibimbing oleh dua guru pembinanya, yakni Rani dan Fauzia. Total 3 minggu, karya tersebut akhirnya jadi dan siap untuk bersaing dengan peserta dari berbagai sekolah di tanah air.
“Kalau penelitiannya kurang lebih seminggu. Totalnya 3 minggu yang kami butuhkan sampai jadi sebuah karya ilmiah,” akunya.
Sementara itu, Kepala MAN 1 Pasuruan, Nasrudin mengaku bangga dengan prestasi yang baru saja diraih anak didiknya. Terlebih dengan menggeliatnya kelompok-kelompok ekstra kurikuler yang kompetitif satu sama lain.
“Saya merasa bangga dan mengapresiasi kelompok extrakurikuler yang sangat berkembang dan menggeliat. Terutama ketika kasus Covid-19 sangat landai, semangat anak-anak sangat tinggi. Bahkan jiwa kompetitifnya sangat terlihat antar kelompok yang satu dengan yang lainnya,” terangnya.
Atas prestasi di level nasional tersebut, pihak sekolah sudah pasti merencanakan beasiswa. Kata Nasrudin, beasiswa bisa diberikan dalam bentuk pembebasan SPP atau bentuk yang lain.
Hanya saja, ia mengajak para pelajar untuk tidak cepat berpuas diri. Lantaran masih ada event-event lomba karya tulis ilmiah yang levelnya sangat prestisius. Seperti Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan National Young Inventors Award (NYIA).
“Targetnya bisa tembus sampai NYIA. Kalau sudah seperti itu pasti lebih keren lagi dan kami akan berjuang untuk itu,” tegasnya. (*)