Dukung Tradisi Ruwah Desa Grogol Tulangan, Pemkab Sidoarjo Salurkan 18 Set Wayang Kulit
SIDOARJO, PEWARTAPOS.COM – Desa Grogol, Kecamatan Tulangan, menggelar tradisi Ruwah Desa pada Jumat malam (31/1/2025). Acara ini diawali dengan sedekah bumi dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit yang menghadirkan dalang Ki Yohan Susilo dari Desa Keret, Kecamatan Krembung, dengan lakon Wahyu Cokro Ningrat.
Pagelaran wayang kulit merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang kaya akan nilai budaya. Desa Grogol, Kecamatan Tulangan, merupakan salah satu desa yang masih melestarikan tradisi ini.
Turut hadir dalam acara tersebut Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi, Camat Tulangan Asmara Hadi, Kepala Desa Grogol Titik Fidiyati, serta jajaran Forkopimka Tulangan, termasuk Kapolsek Tulangan AKP Abdul Collil, S.H. dan Danramil Tulangan Kapten Arh Aan Chunaidi.
Dalam sambutannya, H. Subandi mengapresiasi masyarakat Desa Grogol yang tetap menjaga tradisi Ruwah Desa sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal. Ia menekankan pentingnya menjaga tradisi sebagai identitas bangsa yang kaya akan nilai-nilai luhur.
“Saya sangat mengapresiasi masyarakat Desa Grogol yang dengan penuh semangat tetap menjaga tradisi Ruwah Desa. Kehadiran pagelaran wayang kulit dalam acara ini adalah bukti nyata bahwa budaya warisan leluhur kita masih hidup dan tetap relevan di tengah perkembangan zaman,” ungkap Subandi.
Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Kebudayaan memberikan bantuan 18 set wayang kulit kepada kecamatan di Sidoarjo.
“Dalam upaya menjaga tradisi budaya wayang kulit di Kabupaten Sidoarjo, tahun ini pemerintah daerah memberikan bantuan sebanyak 18 set wayang kulit melalui Dinas Kebudayaan,” jelasnya.
“Tahun lalu, kami memberikan 12 set wayang kulit, dan tahun ini kami menambahnya menjadi 18 set, karena setiap kecamatan mendapat satu set,” tambahnya.
Subandi menegaskan bahwa pelestarian budaya wayang kulit bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat rasa gotong-royong dan kerukunan dalam masyarakat.
“Dengan melestarikan wayang kulit, kita tidak hanya menjaga budaya, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,” imbuhnya.
Di akhir sambutannya, Plt. Bupati Sidoarjo juga mendoakan kesejahteraan warga Desa Grogol.
“Semoga para petani diberikan hasil panen yang melimpah, masyarakat tetap sehat dan sejahtera, anak-anak menjadi saleh dan salehah, serta bagi yang belum mendapatkan pekerjaan segera memperoleh pekerjaan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Grogol, Titik Fidiyati, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar tradisi Ruwah Desa tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga simbol persatuan dan kemajuan masyarakat desa.
“Dengan tradisi ini, kami berharap Desa Grogol dapat terus berkembang dan tetap harmonis dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga acara ini membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi seluruh warga,” ujar Titik Fidiyati penuh harap.
Salah seorang warga, Sugianto (50), mengaku sangat terhibur dengan pertunjukan wayang kulit tersebut.
“Saya senang sekali. Pagelaran wayang kulit seperti ini sudah jarang ada. Anak-anak saya juga ikut menonton, semoga mereka bisa memahami nilai-nilai yang terkandung dalam cerita wayang,” ujar Sugianto.
Acara Ruwah Desa di Desa Grogol, Kecamatan Tulangan, diawali dengan tarian jaranan dan tari remo, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan gunungan oleh Plt. Bupati Sidoarjo kepada dalang Ki Yohan Susilo sebagai tanda pembukaan pagelaran wayang kulit. (zki)