Ekspor Jatim Didominasi Sektor Industri 86,66 Persen
SURABAYA,SKO.COM – Ekspor Jawa Timur masih didominasi oleh sektor Industri dengan nilai ekspor mencapai 1,63 miliar dollar AS atau dengan peranan sebesar 86,66 persen dari total ekspor.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, mengatakan ekspor sektor pertanian berada di urutan ke dua dengan nilai ekspor mencapai 153,90 juta dollar AS yang menyumbang peranan sebesar 8,20 persen.
Sementara ekspor sektor migas yang mempunyai peranan sebesar 4,72 persen atau dengan nilai ekspor mencapai 88,57 juta dollar AS. “Terendah ekspor pertambangan dan lainnya menjadi sektor terkecil dengan nilai mencapai 8,06 juta dollar AS dengan kontribusi sebesar 0,43 persen,” Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan, dalam pers rilis cecara virtual, Jumat (26/11/2021).
Sedangkan komoditas tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda merupakan komoditas ekspor terbesar di bulan Oktober 2021, yakni sebesar 170,70 juta dollar AS. Komoditas ini sebagian besar diekspor ke Malaysia yaitu sebesar 71,48 juta dollar AS.
Peringkat kedua ditempati oleh sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan nilai ekspor sebesar 91,84 juta dollar AS yang seluruhnya diekspor ke Jepang. Peringkat ketiga adalah minyak petroleum mentah dengan nilai ekspor sebesar 87,77 juta dollar AS. Komoditas ini seluruhnya diekspor ke Thailand.
Komoditas tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda mempunyai peranan terhadap total ekspor Jawa Timur bulan Oktober 2021 sebesar 9,09 persen. Sedangkan komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya berkontribusi sebesar 4,89 persen serta komoditas minyak petroleum mentah berkontribusi sebesar 4,67 persen dari total ekspor Jawa Timur bulan Oktober 2021.
Secara kumulatif selama Januari – Oktober 2021, komoditas terbesar ekspor yang memberikan kontribusi/peranan terbesar adalah komoditas tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda yaitu dengan nilai peranan sebesar 7,68 persen atau sebesar 1,42 miliar dollar AS.
Disusul komoditas minyak petroleum mentah dengan peranan sebesar 6,84 persen atau sebesar 1,27 miliar dollar AS. Peringkat ketiga adalah komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan peranan sebesar 4,67 persen atau dengan nilai ekspor sebesar 865,55 juta dollar AS.
(* )