Fakultas Tarbiyah IAIN Kediri Bangun Kerja Sama Antar Lembaga Pendidikan Se-Karesidenan
KEDIRI, PEWARTAPOS.COM – Fakultas Tarbiyah IAIN Kediri menggelar agenda pertemuan dengan mengundang seluruh kepala sekolah dan kepala kantor Kementerian Agama se-Karesidenan Kediri pada Selasa (18/10/22). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergitas dan kerja sama antar lembaga guna meningkatkan kualitas mutu pendidikan.
Wahidul Anam, Rektor IAIN Kediri menyampaikan selama ini bentuk kerja sama yang telah dilakukan antara Fakultas Tarbiyah dengan beberapa pihak sekolah masih sebatas pada Program Praktik Lapangan (PPL) atau magang mengajar.
“ Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak kepada seluruh stakeholder yang hadir, semoga kerja sama yang telah dan akan kita lakukan nantinya dapat memberikan banyak manfaat khususnya dalam peningkatan kualitas pendidiakn dan pengembangan lembaga,” ujar Wahidul Anam.
Lebih lanjut Rektor IAIN menambahkan, masih banyak peluang yang dapat dikerjasamakan salah satunya adalah pada aspek penelitian. Masih banyak ditemukannya topik dan permasalahan seputar pembelajaran yang dapat diangkat sebagai bahan penelitain. Sehingga peluang kolaborasi masih sangat terbuka dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas tenaga pengajar baik guru maupun dosen.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah IAIN Kediri, Iskandar Tsani menegaskan bahwa untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Melainkan harus ada sinkronisasi dan kerja sama dengan banyak pihak yang dimulai dari guru, siswa, orang tua siswa, pihak sekolah, lembaga pendidikan, tenaga kependidikan dan masih banyak lagi.
“ Pendidikan yang berkualitas dan bermutu tidak dapat dicapai secara instan, perlu adanya upaya perbaikan dan evaluasi secara berkesinambungan. Sebagai seorang guru atau pengajar, pendidik harus siap menerima masukan. Jangan sampai tidak mau belajar lagi, padahal perkembangan zaman dan teknologi sudah pesat. Jangan sampai kita menggunakan cara mengajar generasi abad 21 dengan memakai strategi mengajar abad 19,” himbau Iskandar.(iz)