Forkopimda Jatim Anev Kasus Covid-19 di Bangkalan
SURABAYA,PEWARTAPOS.COM – Forkopimda Jawa Timur menggelar rapat koordinasi penanganan covid-19 di Jatim, khususnya di Kabupaten Bangkalan. Rapat yang bertujuan untuk analisa dan evaluasi (anev) itu untuk menekan laju penyebaran kasus Covid-19 yang terindikasi ada virus varian baru B1617 asal India, telah tersebar secara lokal.
Rapat dipimpin oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto bersama Kapolda Jatim Irjen, Pol Nico Afinta dan Plh. Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono di Makodam V/Brawijaya. Pangdam mengatakan, ada penambahan kasus baru Covid-19 di Bangkalan berjumlah 65 orang dengan kasus aktif 539 orang yang terpusat di tiga kecamatan, yakni Arosbaya, Bangkalan dan Klampis.
“Laksanakan penyekatan di perbatasan Bangkalan dan Surabaya dengan melaksanakan swab antigen terhadap seluruh masyarakat dari Madura, hal tersebut untuk meminimalisir penyebaran covid-19 di wilayah Jawa Timur,” kata Mayjend TNI Suharyanto melalui rilis diterima JNR dari Humas Polda Jatim, Selasa (15/6/2021)..
Kapolda Jatim menegaskan, dalam menangani kasus lonjakan covid-19 di Bangkalan meliputi pelaksanaan 3T dan 5M di zona merah, penutupan tempat makan dan tempat ibadah di zona merah, dan perketat pelaksanaan operasi yustisi. “Terus laksanakan pembagian masker dan bansos kepada masyarakat. Serta laksanakan penggalangan terhadap tokoh agama dan masyarakat untuk menghimbau mematuhi protokol kesehatan guna percepatan memutus mata rantai Covid-19,” tegasnya.
Irjen Nico Afinta juga menyampaikan pada jajarannya untuk melaksanakan apel pagi di posko penanganan Covid-19 di Bangkalan. Hal itu guna melakukan monitoring, evaluasi serta berdiskusi terkait perkembangan situasi terkini di wilayah masing-masing.
“Publikasikan kepada masyarakat, setiap langkah-langkah yang telah dilakukan oleh satgas covid-19 dalam menanggulangi lonjakan kasus di Kabupaten Bangkalan. Lakukan pengetatan penyekatan di Bangkalan apabila dalam beberapa hari kedepan angka penambahan Covid-19 di Bangkalan masih tinggi, untuk mencegah penyebaran di daerah lainnya di Jatim,” tambahnya Kapolda Jatim.
Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi memaparkan, dari hasil pemeriksaan sampel pada 6 Juni, ditemukan virus varian baru B1617 asal India di Bangkalan. “Terkonfirmasi bahwa terdapat warga Bangkalan non Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terjangkit varian baru asal India. Sehingga varian baru asal India ini sudah tersebar secara lokal,” paparnya.
Saat ini di kabupaten Bangkalan diberlakukan tanda berupa stiker warna merah di depan rumah warga, untu menandakan bahwa rumah tersebut digunakan isolasi mandiri pasien Covid-19. Kendati demikian, tingkat kesadaran masyarakat khususnya di Bangkalan sudah mulai meningkat dalam menerapkan protokol kesehatan, serta meningkatnya jumlah masyarakat yang mau di lakukan tes usap atau swab antigen.
Hal itu terbukti dari data Dinas Kesehatan Bangkalan, di RSU Bangkalan jumlah Tempat Tidur (TT) yang tersedia ada 184 TT. Sebanyak 171 TT RSUD untuk isolasi terisi 134 TT. Sementara BOR ICU 13 TT terisi 5 TT. Balai diklat untuk menampung pasien positif tersedia 74 TT. Ada 10 pasien, 50 proses evakuasi dengan total 60 pasien.
Untuk BLK menampung PMI yang meneruskan isolasi 5 hari. Serta Tersedia 50 TT, berisi 17 penghuni sedang menunggu hasil PCR. Testing dan tracing dilakukan di beberap titik. Hari ini 13 titik dan 489 orang diswab yang memungkinan akan terjadi kepadatan. ( * )