Fraksi Gerindra DPRD Jatim Soroti Naiknya Putus Sekolah
SURABAYA, PEWARTAPOS.COM- Fraksi Gerindra Jatim menyoroti turunnya kualitas Pendidikan, angka putus sekolah di Jawa Timur. Hal itu diungkapkan dalam rapat paripurna DPRD Jatim, Rabu (5/4/2023) agenda Pandangan umum (PU) terhadap LKPj Gubernur Jatim tahun 2022.
Juru bicara Fraksi Gerindra Jatim, M. Satib meyampaikan catatan dan PU terkait LKPj 2022 . Pertama Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Ekonomi Jawa Timur Triwulan IV Tahun 2022 dibandingkan Triwulan III Tahun 2022 mengalami kontraksi sebesar 0,71 persen (q-to-q).
Apabila dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa tidak terdapat satupun provinsi yang mengalami kontraksi pada q-to-q periode tersebut, artinya Jawa Timur menjadi satu-satunya provinsi yang mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi secara q-to-q. Kiranya perlu dijelaskan kendala yang menyebabkan hal tersebut.
Kedua, Berdasarkan Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 dari BPS, Persentase penduduk usia 16-18 tahun yang tidak sekolah lagi naik dari 25,63 pada tahun 2021, menjadi 26,17 di tahun 2022. Padahal usia tersebut adalah usia penduduk mengenyam pendidikan SMA/SMK yang menjadi tanggung jawab provinsi.
“Apakah hal tersebut yang menjadikan angka TPT SMK menjadi turun secara signifikan?. Kiranya perlu pula dijelaskan akar masalah kenaikan angka tersebut mengingat Peningkatan Kualitas Pendidikan merupakan salah satu Prioritas Pembangunan yang menjadi fokus Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.
Ketiga, Fraksi Partai Gerindra menilai bahwa perlu adanya public policy evaluation (PPE) yang mengharuskan adanya analisis dan evaluasi tentang relasi antara policy yang dikerjakan dengan dampak yang ditimbulkan, mengingat terdapat angka-angka yang tidak sejalan dengan ketercapaian kinerja. (iz)