SUMENEP, PEWARTAPOS.COM – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aksi Mahasiswa Sumenep (GAMAS) menggelar aksi demontrasi di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (29/7/2024).
Kedatangan mahasiswa tersebut untuk mempertanyakan adanya dugaan pungutan liar (pungli) dana BOS yang diduga dilakukan oleh oknum Disdik Sumenep.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Tolak Amir, mengatakan, oknum Disdik Sumenep dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sumenep, diduga telah melakukan pungli dana BOS dengan modus yang variatif.
“Hal itu terungkap setelah beredar foto dan tanda bukti pembayaran dari sekolah kepada MKKS,” ungkapnya, Senin (29/7/2024).
Tidak hanya itu, ia menjelaskan bahwa, pihaknya sudah melakukan investigasi ke bawah guna mengecek kebenaran dugaan tersebut.
“Kami menemukan bukti pembayaran berupa kuitansi dengan nominal jutaan rupiah tiap sekolah (variatif) yang bertuliskan ‘pemgembalian dana BOS Tahun 2020-2021,” jelasnya.
Anehnya, sambung dia, pengembalian dana BOS tersebut dilakukan tidak sesuai prosedur, yakni tanpa adanya temuan dari Inspektorat ataupun Kejaksaan.
“MKKS menyuruh sekolah untuk mengarang temuan sendiri dengan dalih penilaian/evaluasi diri,” sangkalnya.
Disamping itu, ia menjelaskan, adanya ketidak sinkronan antara pernyataan ketua MKKS dan pihak sekolah. Dimana, pihak MKKS menyebutkan uang tersebut untuk sumbangan sedangkan pihak sekolah menyebut sebagai uang ‘tali asih’.
“Kami juga menemukan tanda bukti pembayaran sebesar Rp. 1.500.000 tiap sekolah kepada MKKS,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdik Sumenep, Moh. Fajar Hidayat, mengatakan, pihaknya akan segera memberikan tindakan apabila hal tersebut benar-benar terjadi.
Ia menjelaskan, Pemerintah dan masyarakat berada dalam satu perahu yang sama guna memajukan pendidikan di Kabupaten Sumenep. “Jika hal tersebut benar-benar terjadi, silahkan laporkan bersama bukti yang autentik. Jika benar maka kami akan segera berikan pembinaan,” tutupnya. (han)