Gamelan Resmi Menjadi WBTB Dunia Ke-12, Mendikbudristek Apresiasi Para Pelaku Budaya Tradisi
JAKARTA, SKO.COM – Siapa yang tak mengenal gamelan. Alat musik asli Indonesia ini, saat ini telah banyak dinikmati oleh seluruh masyarakat di seluruh penjuru dunia. Alunan bunyi yang khas menjadikan gamelan sebagai salah satu alat musik yang dapat dinikmati secara tunggal atau bahkan dalam bentuk orchestra bersama dengan alat musik lain baik alat musik tradisional maupun modern.
Padu padan suara gamelan yang dihasilkan dari berbagai komponen alat dipercya dapat mengajarkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, mencintai dan kepedulian satu sama lain. Di Indonesia sendiri gamelan ditemukan pada beberapa daerah seperti Jawa, Bali, Madura dan juga Lombok.
Istilah gamelan jawa, secara umum mengacu pada jenis gamelan yang terdapat di Jawa Tengah. Konon katanya, alat musik gamelan sudah ditemukan di Jawa sejak tahun 404 Masehi yang dibuktikan dengan adanya penggambaran masa lalu pada relief Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa alat music gamelan telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Gamelan saat ini terus diupayakan untuk dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya sehingga tidak akan hilang oleh waktu.
“ Setelah melewati Sidang UNESCO sesi ke 16 Intergovernmental Commite for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage (ICH) yang dilaksanakan di Paris pada 15 Desember kemarin, Gamelan resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Dunia dari Indonesia yang ke 12,” ujar Mendikbudristek pada keterangan pers, Kamis (16/12/21).
UNESCO menilai bahwa gamelan tidak hanya dimainkan untuk pertunjukan seni semata, namun juga dalam berbagai kegiatan tradisional serta ritual keagamaan. Selain itu UNESCO juga mencatat nilai filosofi dari gamelan sebagai salah satu sarana ekspresi budaya yang membangun koneksi antara manusia dengan alam semesta.
Nadiem menyampaikan kegembiraannya sekaligus rasa bangga atas capaian yang didapat oleh bidang kebudayaan setelah diperjuangkan sejak tahun 2019 yang lalu. Tak lupa Nadiem juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap upaya pelestarian gamelan yang telah dilakukan oleh berbagai pihak.
“ Terimakasih sebanyak-banyaknya saya ucapkan kepada para pelaku budaya tradisi, khususnya penggiat gamelan yang sampai saat ini terus semangat dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan Nusantara,” imbuh Nadiem.
Sebelum gamelan, Indonesia telah mencatatkan 11 Warisan Budaya Takbenda Dunia di UNESCO antara lain Keris (2008), Wayang (2008), Batik (2009), Pendidikan Dan Pelatihan Membatik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga Genre Tali Bali (2015), Kapal Pinisi (2017), Tradisi Pencak Silat (2019) dan Pantun (2020).