GUADALAJARA, PEWARTAPOS.COM – Indonesia genjot ekspor produk makanan dan minuman (mamin) melalui Expo Asociación Nacional de Tiendas de Autoservicio Departamentales (ANTAD) 2024 yang berlangsung,12-14 Maret 2024, di Expo Guadalajara, Meksiko. Dalam tersebut, Indonesia menargetkan meraup transaksi sebesar USD 2,3 juta atau setara Rp 35,7 miliar.
Pada pameran terbesar produk mamin dan ritel di Amerika Tengah ini, Paviliun Indonesia secara resmi dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Meksiko, Cheppy Triprakoso Wartono, didampingi Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City, Sunny Adrian.
“Partisipasi Indonesia dalam Expo ANTAD perlu dilakukan secara konsisten untuk menjaga momentum penetrasi produk mamin Indonesia yang semakin merambah pasar Meksiko. Kesempatan ini harus dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para peserta dalam mempromosikan produk mamin Indonesia dengan cita rasa khas dan kualitas tinggi,” ujar Dubes Cheppy.
Selain itu, Dubes Cheppy menyampaikan, partisipasi pada ANTAD merupakan salah satu upaya strategis dari Pemerintah Indonesia untuk terus mendorong penetrasi produk makanan dan minuman Indonesia di Meksiko. Pameran ini diikuti lebih dari 1.264 peserta dari berbagai negara, serta dihadiri lebih dari 47 ribu pengunjung dari Meksiko, Amerika Serikat, dan 65 negara lainnya.
Paviliun Indonesia mengusung produk dari sejumlah eksportir Indonesia, yakni Mayora, Sido Muncul, Indofood, Adara Aspira, Kokola, dan Indonesian Coffee and Tea. Adapun produk yang ditampilkan antara lain aneka biskuit dan makanan ringan, mi instan, minuman herbal dan kesehatan tradisional, serta teh dan kopi spesialis Indonesia.
Selama ANTAD 2024, Paviliun Indonesia telah memfasilitasi 14 kegiatan penjajakan kerja sama bisnis (business matchmaking) antara para peserta Indonesia dengan para distributor dan jaringan peritel besar di Meksiko, seperti Supermarket Soriana, Liverpool, Super Kompras, dan Anforama.
Dubes Cheppy berharap, ANTAD 2024 menjadi tempat bertemu produsen dan manufaktur Indonesia dengan buyers, importir, distributor, dan jaringan peritel mamin di Meksiko. Terlebih, Indonesia dapat menjadikan Meksiko sebagai pintu masuk ke pasar sekitar, khususnya Amerika Utara dan Selatan.
“Sebelumnya, beberapa produk mamin Indonesia telah berhasil masuk menembus jaringan peritel besar di Meksiko dan upaya tersebut patut diapresiasi dan penting untuk terus didorong,” ungkap Cheppy.
Kepala ITPC, Sunny Andrian, menambahkan, ANTAD telah menjadi agenda rutin ITPC Mexico City dan diharapkan dapat melanjutkan kesuksesan seperti partisipasi terdahulu. Di sisi lain, tren permintaan produk mamin di Meksiko semakin meningkat dan variatif, termasuk dari kawasan Asia.
Saat ini, Meksiko memiliki jumlah populasi sekitar 128,5 juta orang dengan nilai pasar mamin tercatat lebih dari USD 51,9 miliar atau setara Rp 805 triliun rupiah.
“Hal ini tentu merupakan peluang pasar yang luar biasa besar bagi produk mamin Indonesia dengan keunggulan kualitas yang baik dan harga yang kompetitif. Produk mamin Indonesia sudah mulai masuk ke pasar Meksiko dan momentum ini perlu terus dipromosikan secara konsisten agar semakin dikenal luas di pasar Meksiko,” tambah Sunny.
Impor produk mamin Meksiko dari dunia terus mengalami peningkatan dan menunjukkan tren positif. Pada 2023, impor produk mamin Meksiko tercatat sebesar USD 39,2 miliar atau tumbuh 18,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini juga sejalan impor mamin Meksiko dari Indonesia pada 2023 yang mencatatkan nilai sebesar USD 152,4 juta atau naik 29,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan pangsa pasar mencapai 5,9 persen. (joe)
Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia