Gubernur Jatim Buka Rakernas II Dekopin
SURABAYA,SKO.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong koperasi untuk melakukan digitalisasi dan juga membangun koneksitas melalui pembangunan ekosistem usaha. Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Kerja Nasional II (Rakernas II) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di Hotel Surabaya Suites, Rabu (6/10) malam.
Khofifah mengatakan, bahwa Jack Ma pernah mengeluarkan pernyataan jika pada tahun 2030 ekonomi dunia akan sangat bergantung pada UMKM, karena 80 persen ekonomi dilakukan UMKM. “Jack Ma bilang, 2030 UMKM di dunia 99 persen akan online, 85 persen akan masuk pasar ecommerce. 2030 itu sudah besok, maka transformasi digital di dunia koeprasi adalah sebuah keniscayaan adalah sebuah kebutuhan,” jelasnya.
Mantan Menteri Sosial ini menambahkan semua yang dilakukan koperasi secara manual harus ditransformasikan menjadi digital. Menurutnya semua jajaran pimpinan Dekopin, dewan pakar, dewan pertimbangan, semua sudah sering berproses bagiamana digitalisasi sistem itu adalah sebuah keniscayaan. “Tapi bagaimana mengaplikasikan itu dalam seluruh gerakan koperasi ini di semua lini ini yang belum,” jelasnya
Khofifah mencontohkan beberapa yang sudah dilakukan di Pemprov Jatim. Diantaranya adalah menyiapkan ekosistem ekonomi. Yang pertama adalah adalah rumah kurasi, yang merupakan pilot project rumah kurasi di Indonesia. Rumah kurasi ini dilakukan oleh Kantor Cabang BI di Jawa Timur karena sudah menuntasnya semua persiapannya pada Oktober tahun lalu. Rumah kurasi ini dinilai penting untuk mengkurasi produk-produk koperasi dan UMKM.
Selain itu menurutnya, Disperindag Jatim juga sudah merefikasi 8 titik pondok kurasi dan itu hanya di Jatim. “Ini adalah salah satu dari bagian ekosistem yang kita siapkan. Kementerian perdagangan baru memiliki pilot project saniter untuk UKM juga hanya di Jatim, karena kita memang sedang menyiapkan ekosistemnya,” jelasnya.
Kemudian, Kadin Jatim juga menjadi satu satunya Kadin di Indonesia yang Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). LSP ini nantinya yang akan mensertifikasi asesor koperasi dan UMK untuk menjadi terstandarisasi. “Ini saya sampaikan karena backbone ekonomi Jatim itu 57,25 persen dari koperasi dan UKM. Kalau kita membangun backbone ekonomi Jatim, maka ekosistem itu yang harus diprioritaskan,” katanya.
Khofifah juga mengatakan bahwa saat ini juga sedang memastikan komunal branding. Hal ini untuk melakukan kesamaan antara standarnya dengan quality control. Pasalnya jika standar dan quality control terkonfirmasi sementara kebutuhan pasar ekspornya tinggi maka kebutuhan tidak akan tersuplai
“Inilah pentingnya rumah kurasi, komunal branding, dan export center, termasuk standarisasi dari LSP. Standarisasi nanti pendampingan di koperasi. Karena koperasi memang harus disiapkan. Maka masing-masing Kadin di provinsi yang ada disiapkan untuk untuk bisa melakukan mengkomunikasikan dengan BNSP. Jadi ini proses yang harus kita lakukan dengan membangun koneksitas di antara kita semua,”pungkasnya.
Sementara itu Ketua Umum Dekopin Sri Untari mengatakan, Rakernas Dekopin 2021 bertujuan untuk menyusun kebijakan-kebijakan rencana strategis Dekopin untuk kepentingan pengembangan koperasi Indonesia hingga tahun 2024. Menurut Sri Untari, Dekopin saat ini memiliki banyak pekerjaan rumah (PR).
“Salah satu PR yang paling utama saat ini adalah bagaimana mendorong digitalisasi dan membangun ekosistem digital di koperasi di masa pandemi Covid-19. Serta bagaimana meregenersi para koperasi ini agar kemudian kita mampu menciptakan koperasi-koperasi yang adaptif sesuai dengan kepentingan zaman yang sekarang berkembang,” katanya.
Untari berharap melalui Rakernas tersebut tercipta rumusan-rumusan yang dapat mengembangkan koperasi-koperasi di Indonesia ke depannya. “Harapan ke depannya kita ikuti bagaimana pemerintah berusaha membangun korporasi dalam koperasi yang akan kita rumuskan dalam Rakernas ini,” jelasnya. ( * )