Gubernur Jatim dan Bupati Tantri Kunjungi Lokasi Terdampak Banjir
DRINGU,PEWARTAPOS.COM – Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi yang terdampak banjir kiriman sekaligus melihat langsung kondisi tanggul Sungai Kedunggaleng yang jebol sehingga mengakibatkan air meluap ke rumah-rumah warga dan Posko Penanggulangan Bencana Kabupaten Probolinggo di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Kamis (11/3/2021) siang.
Kedatangan orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Posko Penanggulangan Bencana Kabupaten Probolinggo ini disambut oleh Bupati Probolinggo Hj. P Tantriana Sari, SE, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, Forkopimda Kabupaten Probolinggo serta sejumlah pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan paket sembako dan kebutuhan lainnya kepada Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE. Selanjutnya bantuan tersebut diserahkan kepada petugas di Posko Penanggulangan Bencana Kabupaten Probolinggo untuk selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak banjir kiriman.
Selanjutnya Khofifah didampingi Bupati Tantri, Hasan Aminuddin dan rombongan mengunjungi tempat pengungsian sekaligus menyapa warga yang terdampak banjir di SDN Kedungdalem 1 Desa Kedungdalem Kecamatan Dringu.
Kunjungan dilanjutkan di jembatan yang berada di Dusun Karangdalem Desa Kedungdalem. Berlanjut menuju jembatan di Dusun Siwalan Desa Kedungdalem, jembatan di Dusun Gande’an Desa Dringu sekaligus menuju tanggul jebol yang mengakibatkan air sungai menggenangi rumah-rumah warga.
Di lokasi yang sama tepatnya di depan rumah warga yang terdampak banjir kiriman, Gubernur Jatim Hj. Khofifah Indar Parawansa, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si serta anggota Forkopimda Kabupaten Probolinggo menyerahkan bantuan paket sembako secara simbolis diterima oleh 10 orang.
Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa menjelaskan banjir yang terjadi lebih besar dari sebelumnya melampaui batas dan diluar prediksi sebelumnya. Semua elemen di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan teman-teman media serta para relawan menjadi bagian yang penting terhadap setiap terjadinya bencana alam.
“Pemprov Jawa Timur telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BPWS) Brantas dan Pemkab Probolinggo yang sudah melakukan perencanaan bahwasannya titik-titik sungai yang rawan harus dibronjong terlebih dahulu. Setelah itu plengsengan baru dibangun secara permanen,” katanya.
Menurut Khofifah, dari Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BPWS) Brantas sedang mengalokasikan anggaran baik dari Pemprov Jatim maupun Pemkab Probolinggo. “Dalam waktu dekat, bronjong yang fungsinya tidak permanen untuk segera dilakukan. Dan jembatan harus dilihat kekuatannya dan obsi menyiapkan mobilitas masyarakat,” tegasnya.( * )