Uncategorized

Puncak Harlah ke-70 Persatuan Guru NU Digelar di Grahadi

Share Berita:

SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Puncak Hari Lahir (Harlah) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) ke-70 digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jum’at (08/04/22). Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa hadir dan memberikan apresiasi kepada Pergunu dibawah kepemimpinan Prof KH DR Asep Saifuddin Chalim.

” Kiai Asep keliling untuk bisa memberikan penguatan para guru melalui institusi Pergunu dan ternyata beliau sehat, Covidnya yang takut kalau sama Kiai Asep. Beda sama kami, saat eksponensial covidnya, seperti saya, pak Wagub dan para OPD double maskernya, Kiai Asep lebih banyak nggak pakai masker pun takut Covidnya, karena kalah doa,” ujar Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah menilai referensi Kiai Asep cukup dalam, implementasi dan aksinya juga cukup luwes dalam membangun manusia Indonesia. Khofifah menambahkan dua kunci pentingnya sebuah pendidikan adalah guru dan kepala sekolah.

” Jadi di Pergunu ini, kepala sekolahnya harus kuat. Maka sekarang ada tes kompetensi bagi calon kepala sekolah (kepsek) karena kepsek ini akan menjadi semacam CEO di masing-masing unit pendidikannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, Jawa Timur masuk ke dalam peringkat lima besar provinsi dengan jumlah terbanyak yang diterima Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bahkan menjadi peringkat pertama.

“Tak tanggung-tanggung bahkan selama tiga tahun berturut-turut, yakni 2020 dengan jumlah 13.803 siswa, sedangkan pada tahun 2021 berada di angka 16.998 siswa, terakhir yang baru dirilis beberapa hari ini pada tahun 2022 ini ada 17.807 siswa asal Jawa Timur yang berhasil masuk SNMPTN. Semua ini tak lepas dari peran guru dan kepala sekolah,” tandas Gubernur.

Sementara itu, Ketua Umum Pergunu yang akrab disapa Kiai Asep ini menyampaikan, saat ini sudah 34 pengurus wilayah dan 514 cabang Pergunu yang tersebar di seluruh provinisi.

“Cepatnya penuntasan pendirian kepengurusan struktural Pergunu di seluruh Indonesia itu karena tak terkendala dana operasiona. Semuanya saya biayai sendiri, uang pribadi. Para Pengurus Pusat Pergunu kalau turun ke daerah untuk melantik juga saya tanggung tiket dan uang sakunya,” ujar KH. Asep yang juga menjadi Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto.

Di akhir sambutannya,  KH. Asep berharap, di umur Pergunu yang ke -70  kiprah guru yang ada di Pergunu mampu mengantarkan anak didiknya mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur.(iz)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close