Guru Sulsel Studi Tiru di SMP PGRI 1 Buduran
SIDOARJO, PEWARTAPOS.COM – SMP PGRI 1 Buduran menerima kunjungan studi tiru para guru anggota MGMP Bahasa Indonesia dari Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Rombongan sejumlah 32 orang tersebut diterima oleh Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd beserta para pendidik lainnya, Selasa (1/3/2022).
Hadir pada acara tersebut: Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, H. A. Azis Achmad, S.Pd, M.Si; pengawas mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, Hj. Andi Astati, S.Pd, M.Pd; Ketua MGMP Bahasa Indonesia, Kamaruddin, S.Pd, M.Pd; Koordinator Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Abdullah, S.Pd, M.Pd.
Dari tuan rumah, hadir: Kepala SMP PGRI 1 Buduran; Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd; Wakasek , Dra. Hj. Eva Wahyuda, M.Pd; Kaur Kurikulum, Dra. Lasmi; Kaur Kesiswaan, Dra. Lilik Tri Utami; Kaur Sarana Prasarana, Erwin Novianto, S.Pd; Kaur Hubungan Masyarakat, Drs. Koesmoko; para staf, dan para guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Rombongan tamu yang hadir diterima dengan suka cita oleh para pimpinan SMP PGRI 1 Buduran. Setelah melalui prosedur protokol kesehatan, diterima oleh para peserta didik yang menjadi penari cucuk lampah. Perlahan berjalan di antara barisan pengurus OSIS SMP PGRI 1 Buduran yang berkostum khas. Dilanjutkan foto bersama dengan para pendidik dan peserta didik. Para tamu diterima di Aula Pandanwangi SMP PGRI 1 Buduran. Disuguhi dengan tampilan Tari Kridha Siswa.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada pihak tamu yang telah memilih SMP PGRI 1 Buduran sebagai tempat tujuan studi tiru.
“Semoga antara sekolah kami dan saudara-saudara dari Kabupaten Soppeng, bisa sharing, saling memberi dan menerima keunggulan masing-masing,” katanya.
Menurutnya, SMP PGRI 1 Buduran mempunyai banyak keunggulan, terutama di bidang seni budaya. Sejak dini peserta didik baru sudah diseleksi berdasarkan bakat dan minatnya masing-masing. Untuk selanjutnya dilayani dengan pembinaan di berbagai ekstrakurikuler yang ada. Supaya peserta didik bisa tumbuh kembang sesuai dengan potensi dirinya.
“Kami juga sudah banyak berkontribusi untuk mengangkat potensi daerah Sidoarjo. Di antaranya melalui karya lagu ‘Sidoarjo Ijo’,” ujarnya.
Disebutkan, keunggulan lain SMP PGRI 1 Buduran adalah sebagai penggerak literasi. Sudah menghasilkan dan menerbitkan buku karya pendidik dan peserta didik. Dalam kegiatan Anugerah Literasi Sidoarjo, SMP PGRI 1 Buduran mengikutkan 7 judul buku. Selanjutnya akan mengikuti kegiatan Festival Literasi Sidoarjo. Sebagai agenda rutin, mengisi satu halaman Tabloid Pena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo.
“Yang juga tidak bisa dipandang sebelah mata, sekolah kami adalah sekolah penyelenggara layanan pendidikan inklusi. Kami siap melayani anak-anak berkebutuhan khusus. Yang akan kami damping hingga bisa diterima di SMA/SMK. Prinsip kami, mendidik tanpa diskriminasi,” katanya.
Koordinator pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Abdullah, S.Pd, M.Pd mengatakan, yang menjadi kebanggaan SMP PGRI 1 Buduran adalah prestasi di bidang seni. Sesuai mottonya: “Tampil Beda dan Paling Bisa”. “Sekolah ini para gurunya cepat tanggap dalam mengikuti berbagai informasi dan kemajuan,” ujarnya.
Menurutnya, dengan dilakukannya diseminasi kurikulum baru yang membentuk cluster-cluster sekolah, menunjukkan skeolah-sekolah di Sidoarjo sudah menangkap perubahan kurikulum. Di antaranya inovasi yang berpihak kepada siswa. Sebagaimana yang dilakukan SMP PGRI 1 Buduran, yang menyediakan sebanyak 24 ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan minat peserta didik. Diharapkan, pembelajarannya juga berpihak kepada siswa.
Abdullah menambahkan, keunggulan SMP PGRI 1 Buduran yang sangat menonjol di antaranya: pada kondisi normal punya agenda triwulanan siaran langsung di TVRI Jawa Timur, menampilkan campursari, tari, dan seni ketoprak. Yang juga harus diapresiasi: semua yang ditampilkan bersifat origin (merupakan karya-karya asli sendiri).
“Oleh karena itu pesan saya, silakan ATM (Ambil, Tiru, dan Modif). Dari sisi literasi, SMP PGRI 1 Buduran juga sangat sering publikasi di berbagai media berupa pemuatan berita-berita kegiatan sekolah. Saya berani menjamin: SMP PGRI 1 Buduran sejajar dengan SMP Negeri,” katanya.
Sementara itu, mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, Kabid Pembinaan Dikdas, H. A. Azis Achmad, S.Pd, M.Si mengatakan, pihaknya mengucapkan mohon maaf dan terima kasih yang tidak terhingga, telah diterima dengan sangat baik oleh keluarga besar SMP PGRI 1 Buduran. “Sangat sangat terharu, memasuki sekolah ini terasa mendapatkan perhartian, penghormatan, dan penghargaan yang luar biasa,”ujarnya.
“Mohon maaf, kami sudah menggunakan istilah ‘studi tiru’ beberapa tahun yang lalu. Kalau sebelumnya memang dikenal sebagai studi banding. Saya sangat mengapresiasi prestasi SMP PGRI 1 Buduran, yang tim tari peserta didiknya sudah tampil di Malaysia,” katanya.
Azis Achmad menyebutkan, banyak keunggulan di SMP PGRI 1 Buduran yang bisa ‘dipetik’ (diadopsi dan diadaptasi) oleh para guru dari Kabupaten Soppeng. Terlebih lagi, rombongan studi tiru sangat lengkap. Terdiri dari berbagai unsur: pengawas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dosen, anggota komite sekolah, dan juga siswa.
Acara dilanjutkan dengan presentasi para guru Bahasa Indonesia SMP PGRI 1 Buduran, yang dipandu oleh Bogie Assasulillah Maharani, S.Pd. Yang menjelaskan pembiasaan sehari-hari di sekolah, sekaligus kegiatan literasi dan hasil karya pendidik dan peserta didik, berupa buku-buku yang sudah diterbitkan. (ist)