Hadiri Haul Ke-154 Eyang Djoego, Ini Pesan Bupati Blitar Rini Syarifah
BLITAR, PEWARTAPOS.COM – Mengingat jasa jasa sang Tokoh Legendaris, Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri acara Haul ke 154, R. M. Soerjokoesoemo atau biasa di kenal dengan “Eyang Jugo” yang berlokasi di Desa Jugo Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar, Minggu, 19/5/2024
Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar, Staf Ahli, Asisten, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Blitar, Camat Kesamben, Kepala Desa Jugo, Tokoh masyarakat dan Tokoh Agama.
Bupati Blitar, Rini Syarifah dalam sambutannya menyampaikan, acara Haul ke-154 Eyang Djoego ini sebagai bentuk komitmen bersama untuk nguri-nguri budaya jawa sekaligus sebagai bentuk penghormatan kepada Eyang Djoego.
“Eyang Jugo merupakan salah satu tokoh bangsawan Keraton Yogyakarta bernama asli R.M Soerjokoesoemo yang dikenal sebagai penasehat spiritual dan pengawal Pangeran Diponegoro,” ujarnya.
Namun setelah kekalahan dan pengasingan Pangeran Diponegoro ke Manado pada tahun 1830, lanjut, Rini Syarifah, Eyang Jugo dikabarkan melepas atribut kebangsawanannya dan pergi mengembara ke Jawa Timur serta menetap di Kesamben.
“Ia juga dikenal berjasa dalam menyembuhkan wabah kolera di Jawa Timur sehingga oleh pemerintah pada saat itu dihadiahi tanah seluas 7 hektar,” ucap Rini Syarifah.
Bupati Blitar Berpesan kepada generasi muda untuk terus melestarikan adat budaya, menurutnya kegiatan seperti ini dapat menarik wisatawan dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Sebagai generasi muda terus lestarikan adat budaya ini, dan kegiatan semacam ini dapat menarik wisatawan, mengingat acara haul ini lebih tepat sebagai wisata religi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga,” pesan Rini Syarifah.
Ditambahkan Rini Syarifah, agar kegiatan seperti ini juga melibatkan UMKM setempat. Seperti ada beberapa produk unggulan, misalnya batik Jugo yang menjadi salah satu primadona di Blitar Raya bahkan sampai luar Kabupaten Blitar.
“Sehingga selain menikmati wisata religi dan budaya, juga pulang membawa oleh-oleh dari Jugo,” pungkasnya (adv/dik)