Hadiri Kick Off Sinergi Bank Provinsi Jatim, Pj Sekda Prov Apresiasi Keberhasilan Siswa Vokasi
SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Pendidikan Vokasi saat ini menjadi salah satu fokus pengembangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hal tersebut disampaikan PJ Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur sekaligus Ketua One Pesantren One Product (OPOP) Jatim, Wahid Wahyudi.
Dalam acara Kick Off Sinergi Bank Indonesia Provinsi Jatim dan OPOP 2022 yang digelar pada Selasa (24/05/22), Wahid memberikan apresiasi beberapa siswa yang berhasil melakukan wirausaha dengan mengoptimalkan kompetensi yang dimilikinya.
“ Pendidikan vokasi atau keterampilan itu terus kami kembangkan di semua SMA, SMK, bahkan SLB di Jawa Timur. Kalau berkunjung ke SMK, sekarang sudah punya para siswa SMK yang berproduksi, yang punya penghasilan rutin setiap bulan,” ujar Wahid.
Siswa pertama yang diceritakan Wahid adalah Muhammad Ilhan Mansis dari Lamongan. Ilhan memulai berbisnis dengan membuat karikatur yang kemudian dipasarkan dengan mengunggah ke media sosial. Wahid menceritakan pangsa pasar Ilhan bahkan hingga ke luar negeri.
“Per karikatur dihargai 100 Dollar AS atau sekitar Rp1.470.000,-. Ternyata yang pesan itu banyak warga Amerika, yang istrinya ulang tahun, kirim foto, lalu digambarkan. Karikaturnya sederhana tapi menarik. Per bulan Ilhan mampu meraup penghasilan sekitar Rp120 juta,” kata Wahid.
Siswa kedua adalah Chairunnisa yang berasal dari Situbondo. Nisa memanfaatkan teknologi digital untuk menjual hasil karyanya melalui pasar online yang berupa jok sepeda motor dan jok mobil yang dikemas dengan menggunakan warna-warna kesukaan generasi milenial dengan pendapatan minimum 28 juta rupiah pada masa pandemic.
Dan yang terakhri, Sekda Wahid menceritakan siswa SMA dari Bangkalan. Yang dahulunya pernah mengikuti kelas keterampilan bersama dengan Institute Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan saat ini keterampilannya terus berkembang.
“Kami ajari vokasi, kami ajari keterampilan, kerja sama dengan ITS, dia buka salon kecil-kecilan di rumahnya yang sangat sederhana. Hasilnya, per bulan pada masa pandemi itu paling sedikit 8 juta rupiah, 3 kali dari upah minimal Kabupaten Bangkalan,” terang Wahid.
Dengan capaian tersebut, Wahid berharap agar Pemprov Jatim juga terus mengoptimalkan program One Pesantren One Product (OPOP) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pesantren melalui pemberdayaan para santri, pesantren, dan alumni pondok pesantren.(iz)