SURABAYA, PEWARTAPOS.COM- Honor pelatih dan atlet Puslatda Jatim pada dua bulan terakhir ini (Juli-Agustus 2023) belum dibayar, sehingga dikeluhkan dan diketahui berbagai pihak yang kompeten termasuk DPRD Provinsi Jatim. KONI dan Dispora Jatim juga belum memberikan kepastian pembayaran.
Atas kejadian itu DPRD Provinsi Jatim melalui Komisi E yang membidangi Olahraga menyatakan keprihatinannya dan segera mencari penyelesaian. “Kami sangat menyesalkan kejadian ini, karena dana atau anggaran honot atlet dan pelatih sudah ada tapi sampai telat bayar,” ujar Anggota komisi E DPRD Jatim, Mathur Husyairi dikonfirmasi, Kamis (31/8/2023).
Dikatakan, saat Jatim sedang melakukan persiapan mengahadapi Pekan Olahraga Nasioan (PON) ke XXI di Sumatera Utara dan Aceh. “Biasanya honor atlet puslatda cair setiap bulan. tapi Juli dan Agustus ini belum diberikan. Sehingga para atlet banyak yang bertanya ke pelatih. Saya yakin ini tidak hanya di dua cabor itu. Tapi juga tidak menutup kemungkinan cabor lainnya ”kata politikus asal fraksi PBB.
Karena itu kata Matur Husyairi, Komisi E DPRD Jatim mengundang KONI dan Dispora Jatim untuk dimintai klarifikasi keluhan para pelatih dan atlet Puslatda Jatim.
“Supaya tak berlarut larut terkait belum dibayarnya honor para atlet dan pelatih. Terutama atlet dari cabor gantole dan Paralayan. Segera disampaikan ke pimpinan komisi E dan selanjutnya diagendakan hearing bersama Koni dan Dispora Jatim,”katanya.
Sementara itu Kadispora Jatim, Moh Ali Kuncoro berjanji akan segera menindaklajuti keluhan para pelatih dan atlet puslatda Jatim terkait telatnya honor yang seharusnya mereka terima setiap bulan.
“Terima kasih atas masukannya, saya akan segera menindaklanjuti keluhan ini ke KONI Jatim agar Puslatda Jatim berjalan sesuai dengan harapan,” pungkas Ali Kuncoro.
Padahal dana itu menurut Matur Husyairi, sebenarnya sudah dicairkan dari Dispora Jatim. “Tapi sejak dipegang pengurus baru, honor atlet sering telah dibayarkan tanpa pemberitahuan kepada pelatih,” pungkasnya. (zen)