HUT NTT Ke-63, Kemkonimfo Resmikan 16 BTS BAKTI
JAKARTA, SKO.COM – Upaya perbaikan dan peningkatan jaringan telekomunikasi dan juga internet terus dijalankan oleh pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sudah sejak awal adanya pandemic, Kemkominfo bekerja lebih keras dalam pengakselerasi pembangunan infrastruktur digital, utamanya di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).
Internet menjadi enabeler yang penting dalam proses digitalisasi yang didalamnya mendukung giat produktivitas. Internet juga dapat dioptimalkan sebagai sarana promosi budaya, kepariwisataan dan juga pemasaran produk ekonomi kreatif hasil karya anak bangsa.
Hal tersebut telah dibuktikan dengan dibagunnya Base Tranceiver Station (BTS) 4G di Nusa Tenggara Timur. Menteri Kominfo, Johnny G. Plate meresmikan 16 BTS dari total 421 BTS yang aka dibangun di NTT pada Senin (20/12/21) secara virtual dari Jakarta dalam Puncak Peringatan HUT Ke-63 Provinsi NTT dan Peresmian 16 BTS BAKTI Kemkominfo.
“ Saat ini terdapat 156 BTS eksisting dari BAKTI Kemkomifo yang sudah dibangun. Dan Kami akan terus mendorong perluasan jangkauan hingga target 421 BTS dapat terpenuhi dengan segera,” ujar Menteri Johnny.
Menteri Johnny menegaskan pengembangan infrastruktur konektivitas menjadi komitmen Pemerintah untuk mendukung pertumbuhan di berbagai bidang, termasuk perkonomian. Menkominfo juga berharap keberadaan infrastruktur ini dapat menjadi pengungkit pertumbuhan berbagai sektor khususnya di NTT.
“Akselerasi ini diharapkan dapat menjadi titik bangkit bagi pertumbuhan yang makin menjangkau segmen masyarakat akar rumput melalui penggunaan platform digital serta memberikan multiplayer effect di berbagai bidang dan lini,” tandasnya.
Menteri Johnny mengharapkan dengan pembangunan BTS 4G di wilayah 3T tidak lagi menjadi penghambat bagi geliat usaha dan geliat kreatifitas.
“Jadikan internet sebagai medium konektivitas untuk menunjukkan daya resiliensi dan semangat bertumbuh secara berkelanjutan, dan pergunakanlah seproduktivitas mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan bersama,” ungkapnya.
Terlebih di masa pandemi Covid-19, Menkominfo melihat aktifitas dan mobilitas masyarakat secara fisik menjadi terbatas. Sehingga ekosistem internet menjadi medium atau sarana yang memungkinkan terlaksananya berbagai aktivitas, baik dalam hal pendidikan jarak jauh atau sekolah online melalui edutech hingga layanan kesehatan jarak jauh melalui healttech.
“Dengan realita tersebut sebagai prasyarat untuk mendapatkan konektivitas internet yang tangguh dan dapat diandalkan, dibutuhkan pembangunan infrastruktur digital yang akseleratif di seluruh wilayah nasional kita, di seluruh Indonesia,” tandasnya.