SITUBONDO, PEWARTAPOS.COM – Ada secercah harapan bagi mereka yang sudah waiting list calon jamaah haji Indonesia. Karena Pemerintah akan berjuang mendapatkan kuota haji 2023 kembali naik pada kisaran jumlah 221.000 jamaah.
“Insya Allah pada 9 Januari 2023, ada penandatanganan MoU dengan Menteri Haji Arab Saudi. Saat itu, akan ditandatangani juga seluruh kontrak layanan, akomodasi, transportasi, katering, dan layanan jemaah haji di Masyair,” tegas Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat, saat berbicara pada Mudzakarah Perhajian Indonesia tahun 2022 di Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Situbondo, Selasa (29/11/2022).
“Insya Allah kepastian kuota akan segera diketahui dan kita berharap kuota kembali normal, 221.000 jamaah,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Arsad juga menginformasikan Kementerian Agama akan lebih awal merekrut petugas pembimbing ibadah haji dan diperkirakan rekrutmen akan dilakukan pada awal Januari 2023.
“Rekrutmen petugas pembimbing ibadah akan dilakukan lebih awal. Harapannya mereka yang terpilih bisa langsung berkolaborasi dengan jamaah yang akan berangkat untuk memberikan bimbingan manasik,” ujar Arsad.
Arsad menjelaskan, bimbingan manasik ke depan diorientasikan untuk menciptakan jamaah mandiri. Untuk itu, seluruh proses dan aktivitas bimbingan manasik harus berorientasi pada kemandirian jamaah.
“Semua jamaah yang dibimbing harus mandiri. Ini antara lain bisa dilakukan dengan membekali tentang cara dan tips mudah beribadah di Masjidil Haram dan Nabawi. Termasuk juga tips jika jamaah mengalami salah arah pulang, penggunaan sarana prasarana hotel, dan lainnya,” terang Arsad.
“Jadi jemaah harus dibekali sejak awal. Jangan kondisikan jamaah terus memiliki ketergantungan,” sambungnya.
Arsad manambahkan pentingnya memberikan bimbingan manasik yang memberikan pilihan-pilihan pelaksanaan ibadah sesuai kondisi jamaah. Sehingga, jamaah bisa memahami pilihan yang tersedia dan bisa menjalankan ibadah sesuai kondisi fisiknya.
“Ini penting agar jamaah tidak terpaksa atau dipaksa beribadah yang tidak sesuai kondisi fisiknya. Tapi jamaah bisa memanfaatkan pilihan ibadah yang dibenarkan dan sesuai fisiknya,” paparnya.
Abdullah Rofiq, warga Perumahan Graha Sunan Ampel Surabaya, salah satu haji Tahun 2019, mengaku senang dengan perkembangan berita soal haji yang tahun depan akan meningkat jumlahnya. “Mudah-mudahan bisa semakin banyak yang bisa berhaji,” ujarnya.
Rofiq yang juga anggota Kelatnas Indonesia Perisai Diri itu merasa sedih melihat kondisi waiting list calon haji saat ini yang sampai menunggu puluhan tahun. “Mestinya yang sudah pernah berhaji mawas diri, tidak kemaruk. Beri kesempatan umat yang lain yang belum pernah haji,” harapnya. (joe/Kemenag RI)