Industri Otomotif Melesat, Menperin Resmikan GAIKINDO International Motor Show 2021
BANTEN, SKO.COM – Pandemi covid-19 memberikan dampak pada semua sektor kehidupan. Namun setelah hampir 2 tahun berlalu, kini kinerja industri otomotif mampu bangkit dan mulai melesat kembali. Seperti yang diketahui bahwa sektor industri merupakan salah satu sektor besar yang membantu pemulihan ekonomi nasional.
Menurut Menteri Peindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, angka penjulaan industri otomotif pada periode Januari-September 2021 mencapai 600.344 unit. Capaian ini meningkat jika dibandingkan dengan periode sama ditahun sebelumnya yang sebanyak 407.390 unit. Selain itu juga terlihat dari pertumbuhan industri alat angkutan yang mencapai 27,84% pada triwulan III tahun 2021.
”Pertumbuhan dua digit ini dicetak oleh industri alat angkutan selama dua triwulan berturut-turut. Saya mengapresiasi sektor ini sangat kencang pertumbuhannya. Dan mengindikasikan pemulihan ekonomi yang on the track” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada pembukaan GAIKINDO Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (11/11/21).
Saat ini prestasi Indonesia sebagai pasar terbesar produk otomotif di ASEAN menjadi peluang bagi pengembangan dan industrialisasi kendaraan bermotor, termasuk kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan sesuai dengan tren global yang sedang berkembang. Pangsa pasar ekspor untuk kendaraan bermotor roda empat atau Lebih termasuk komponennya telah mencapai lebih dari 80 negara.
”Kinerja ekspor pada periode Januari-September 2021 tercatat sebanyak 207 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp37,65 triliun, kemudian 62 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp0,96 triliun, dan 65 juta pieces komponen dengan nilai sebesar Rp21,86 triliun,” sebutnya.
Potensi industri otomotif saat ini, didukung oleh kurang lebih 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan total nilai investasi telah mencapai Rp71,35 triliun.
”Jumlah kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, dan lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai di sektor industri tersebut,”papar Menperin.
Dalam pembukaan ini, Menperin juga menyampaikan terima kasih atas arahan serta dukungan Presiden Joko Widodo dalam pemberian relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sehingga mampu memberikan dampak signifian pada pemulihan sektor industri otomotif dan meningkatkan kepercayaan dari pelaku industri.
”Hal ini terlihat dari nilai Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Oktober 2021 yang mencapai 57,2 atau paling tinggi semenjak masa pandemi Covid 19, dan hal ini menjadi indikator kuat bahwa sektor industri telah memasuki tahap ekspansif,” imbuhnya.
Lebih lanjut Menperin melaporka, saat ini peserta program PPnBM DTP telah memberdayakan sebanyak 319 perusahaan industri komponen Tier 1, dan akan turut mendorong peningkatan kinerja industri komponen Tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah (IKM).
”Hal ini memenuhi persyaratan penggunaan komponen lokal pada proses produksinya (local purchase) dengan nilai minimal sebesar 60%. Hal ini tentunya juga akan berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier effect yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhirnya akan mampu men-jumpstart perekonomian nasional,” pungkasnya.