Ekonomi

Investor Mamin Kucurkan 2 Triliun Untuk Bangun Pabrik Es Krim Terbesar di Indonesia

Share Berita:

BEKASI, SKO.COM – Optimisme para pelaku industri terhadap perbaikan iklim usaha di Indonesia yang kondusif ditandai dengan upaya penggelontoran investasi dalam membangun pabrik baru atau perluasan usaha. Hal tersebut disampaikan oleh Agus Gumiwang Kartasasmita, pada Peresmian Pabrik es Krim PT Yili Indonesia Dairy di Bekasi pada Juma’t (10/12/21).

 “Berdasarkan laporan dari IHS Markit, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia selama tahun 2021 ini didominasi pada level di atas 50 atau menandakan dalam tahap ekspansif. Pada bulan November lalu, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 53,9,” ujar Menperin.

Dalam kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi kepada PT Yili Indonesia Dairy yang telah berinvestasi mencapai Rp1,9 triliun dari rencana totalnya sebesar Rp2,5 triliun. Rencananya perusahaan ini akan membangun pabrik es krim terbesar di Indonesia.

“Kami memandang kehadiran PT Yili Indonesia Dairy dalam memproduksi es krim Joyday adalah suatu strategi bisnis yang tepat untuk memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk susu olahan, khususnya es krim yang berkualitas,” paparnya.

PT Yili Indonesia Dairy merupakan anak usaha dari Yili group asal Tiongkok. Yili Group selaku perusahaan pengolahan susu terbesar di Asia dan lima besar di dunia. PT Yili Indonesia Dairy memiliki kapasitas produksi sebesar 159 ton per hari, dengan proyeksi menghasilkan 4 juta es krim per hari setelah realisasi investasi tahap dua.

Menperin menuturkan ekspansi ini dibutuhkan Indonesia guna menambah nilai ekonomi dan juga menambah serapan tenaga kerja. Saat ini sudah terdapat 270 orang tenaga kerja dan akan terus bertambah sesuai dengan target yang akan mencapai 5.000 orang. 

Komisaris Yili Group, Pan Gang menyampaikan, ke depannya, Yili Group akan terus meningkatkan inovasi produk serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

“Yili Group juga akan berpartisipasi secara aktif ke dalam pengembangan ekonomi lokal dan bekerja sama dengan mitra untuk memberi manfaat bagi lebih banyak orang di Indonesia,” tuturnya.

Pabrik yang berdiri di lahan seluas 17 hektare ini akan membidik pangsa pasar domestik dan juga pasar ekspor ke wilayah asia tenggara yang diawali dari Thailand pada pertengahan Desember 2021 ini. Menperin meyakini, penanaman modal PT Yili di Indonesia menjadi gerbang pembuka bagi investasi perusahaan selanjutnya di masa depan.

Di samping itu, investasi PT Yili juga akan memacu kontribusi industri makanan dan minuman (mamin) terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, industri mamin merupakah salah satu sektor yang mendapatkan prioritas pengembangan sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Industri makanan dan minuman juga sebagai motor utama kepada pertumbuhan industri pengolahan nonmigas karena didukung oleh sumber daya alam yang berlimpah dan permintaan domestik yang terus meningkat,” pungkas Agus.


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close