Jalin Kerjasama, Menteri KKP Segera Kembangkan Budidaya Kerapu dan Lobster
KRAKSAAN,SKO.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono bersama dengan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si menyerahkan bantuan ikan sehat bermutu dalam rangka Bulan Mutu Karantina 2021 dengan tema Ikan Sehat Bermutu Untuk Mendukung Pemenuhan Protein Masyarakat di Pondok Pesantren HATI di Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan, Minggu (2/5/2021) siang.
Kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono bersama dengan segenap Dirjen terkait ini disambut oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo, sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, pengasuh pondok pesantren serta tokoh agama di Kabupaten Probolinggo.
Dalam kesempatan tersebut, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI juga menyerahkan bantuan 1 paket sarana biloflok senilai Rp 200 juta kepada Pondok Pesantren Nurul Falah, Pondok Pesantren Nuriddahlani, Pondok Pesantren Al Amin dan Pondok Pesantren Hidayatut Tholibin.
Bantuan selanjutnya berupa 400.000 ekor benih udang vaname senilai Rp 6 juta kepada Pokdakan Sumber Abadi, 400.000 ekor benih udang vaname senilai Rp 3 juta kepada Pokdakan Randu Bandang, 400.000 ekor benih udang vaname senilai Rp 6 juta kepada Pokdakan Lito Barokah serta 10.000 ekor benih kerapu cantang senilai Rp 63 juta kepada Pokdakan Gili Aqua Mina.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan ini merupakan bagian dari kunjungannya ke Kabupaten Probolinggo. Kebetulan Bupati Probolinggo ada pondok pesantrennya, sehingga menjadi modal yang sangat bagus.
“Tetapi disisi lain yang paling penting adalah saya ingin bekerja sama, pemerintah pusat dengan Pemerintah Daerah langsung yang berhubungan dengan rakyat, khususnya adalah untuk pengembangan sektor ekonomi di sektor kelautan. Dari pengembangan ekonomi masyarakat di sektor perikanan dan kelautan,” ungkapnya.
Sakti Wahyu Trenggono menerangkan bahwa di Kabupaten Probolinggo ada Pulau Gili Ketapang dan di sekitarnya yang bisa dikembangkan untuk budidaya kerapu dan budidaya lobster.
“Di pantainya ini akan dikembangkan udang dan komoditas lain nanti saya akan turunkan Dirjen Perikanan Budidaya yang akan kerja sama dengan Dinas Perikanan. Kemudian nanti akan kita lihat tahun depan. Intinya nanti akan ada estate estate yang menjadi unggulan-unggulan,” tegasnya.
Sementara Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mengaku sangat bersyukur karena Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) telah banyak mendapatkan masukan-masukan dari masyarakat di Kabupaten Probolinggo.
“Ada beberapa hal yang Beliau sampaikan. Insya Allah ke depan akan disupport berkaitan dengan industri budidaya perikanan di Kabupaten Probolinggo, baik itu budidaya air laut, payau maupun tawar,” katanya.
Menurut Bupati Tantri, saat ini pihaknya diberikan tugas oleh Menteri KKP untuk menyusun inside atau hitung-hitungan secara kasar potensi perputaran ekonomi, tenaga kerja yang terlibat dan seterusnya, sehingga nanti dari pilihan tiga poin tadi, air laut, payau dan tawar bisa melihat mana yang paling potensial dan memungkinkan untuk dikembangkan di Kabupaten Probolinggo.
“Yang jelas kami sama-sama klik, artinya Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama dengan Pemerintah Daerah satu pemikiran bahwasanya kita ingin semangatnya meningkatkan dan menguatkan sektor ekonomi, khususnya di sektor industri perikanan, baik budidaya dan tangkap,” terangnya.
Lebih lanjut Bupati Tantri menegaskan ada beberapa hal yang disampaikan. Seperti Kampung Rajungan yang ada di Kecamatan Sumberasih maupun Kampung Kerapu yang ada di Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih.
“Kami akan terus menampung semua aspirasi masyarakat Pulau Gili Ketapang. Mohon doanya agar supaya apa yang nantinya kita rencanakan baik kementerian maupun pemerintah daerah bisa terlaksana dengan baik,” jelasnya.
Bupati Tantri menegaskan bahwa Kabupaten Probolinggo merupakan penghasil rajungan di daerah Kecamatan Sumberasih.
Ha ini sudah mampu mengekspor. Kemudian kerapu, tetapi masih banyak yang belum berminat, padahal sebetulnya pangsa pasarnya di luar Indonesia itu terbuka sekali. Ini yang kemudian ditangkap sehingga pihaknya ingin mengembangkan Kampung Kerapu khususnya di Gili Ketapang, termasuk lobster.
“Kami beberapa waktu yang lalu belajar ke Balai Benih di Situbondo. Ternyata disana sedang mencoba untuk mengembangkan budidaya lobster dengan sistem kerambah jaring apung. Kita sedang menunggu hasil dari Situbondo, jika hasilnya bagus, seharusnya secara ilmiah karena kondisi geografis dan pantainya mirip, maka juga bisa dikembangkan di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya ( * )